Ciputra Development Targetkan Laba Rp 1,7 Triliun

Sepanjang 2014, Ciputra membukukan pendapatan Rp 6,34 triliun atau naik 25 persen dibanding 2013 sebesar Rp 5,08 triliun.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 22 Apr 2015, 17:14 WIB
(Foto: www.ciputraworldjakarta.com)

Liputan6.com, Jakarta - PT Ciputra Development Tbk (CTRA) menargetkan laba bersih sebesar Rp 1,7 triliun pada tahun ini atau tumbuh 30 persen dibanding tahun lalu yang tercatat Rp 1,3 triliun. Untuk penapatan, perseroan menargetkan pendapatan Rp 8,25 triliun atau naik 30 persen dibanding 2014.

Direktur Ciputra Development, Tulus Santoso menjelaskan, salah satu cara perseroan untuk mencapai target pendapatan dan laba bersih tersebut dengan peningkatan penjualan (market sales). Sepanjang tahun ini, Ciputra menargetkan penjualan Rp 10,96 triliun, tumbuh 27 persen dibanding tahun sebelumnya.

Perseroan yakin penjualan bakal melejit karena ada beberapa proyek baru yang sedang disiapkan. Proyek-proyek tersebut di luar jakarta yaitu di Samarinda Kalimantan Timur, Malang Jawa Timur, Cileungsi Bogor Jawa Barat, Jayapura irian, Lampung dan Kendari Sulawesi tenggara.

Selain itu, Ciputra juga akan peluncuran proyek high rise building atau gedung pencakar langit meliputi apartemen di Fatmawati, Jakarta dan mixed use di Kemayoran, Jakarta. Selain itu juga office tower dan Soho di Surabaya.

"Untuk 2015 itu kami menargetkan pertumbuhan marketing sales 27 persen menjadi Rp 10,9 triliun, dibanding tahun lalu yang tercatat Rp 8,6 triliun," kata dia, di Jakarta, Rabu (22/4/2015).

Tulus melanjutkan, sepanjang 2014, Ciputra membukukan pendapatan Rp 6,34 triliun atau naik 25 persen dibanding 2013 sebesar Rp 5,08 triliun.

"Kenaikan pendapatan CTRA di tahun 2014 terutama berasal dari kenaikan penjualan residensial dari CTRA sendiri termasuk kontribusi dari PT Ciputra Surya Tbk (CTRS) dan kenaikan pendapatan pusat niaga dan kantor PT Ciputra Property Tbk (CTRP) yang dikonsolidasikan ke dalam laporan keuangan CTRA," ujar dia.

Kemudian marketing sales tahun 2014 mencapai Rp 8,63 triliun sedikit menurun dibanding 2013 sebesar Rp 8,94 triliun. Penurunan marketing sales 2014 banyak dipengaruhi faktor eksternal seperti makro ekonomi, tingkat bunga naik, kurs rupiah melemah dan likuiditas perbankan berkurang. (Amd/Gdn)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya