Konsumsi Kacang Bisa Bantu Kurangi Potensi Alergi Kacang

Kacang adalah salah satu alergen atau penyebab alergi yang kerap dihindari para penderita alergi.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 25 Feb 2015, 15:00 WIB
Foto: sonyafoods.com
Liputan6.com, Jakarta Kacang adalah salah satu alergen atau penyebab alergi yang kerap dihindari para penderita alergi. Alergi kacang dampaknya bisa menakutkan namun berdasarkan studi hal ini bisa dihindari.
 
Caranya dengan mengonsumsi snack yang mengandung selai kacang dengan frekuensi sering. Hal ini bisa mengurangi kesempatan anak untuk mengurangi reaksi alergi mereka hingga 70-80 persen menurut studi yang dipublikasikan dalam New England Journal of Medicine.
 
Para dokter anak menyarankan untuk tidak memberikan makanan mengandung kacang sebelum tiga tahun. Namun riset ini mengatakan untuk memberikan lebih awal dari itu namun dengan hati-hati.

Studi ini didapatkan berdasarkan penelitian terhadap 600 anak-anak yang berisiko mengalami alergi kacang. "Kami percaya bahwa hasil penelitian ini menarik dan peningkatan prevalensi anak yang alergi kacang terus meningkat," terang ahli alergi Rebecca Gruchala dan dr. Hugh Sampson di jurnal ini seperti dilansir NY Daily News, Selasa (24/2/2015).
 
Dokter pun menyarankan bayi berusia 4-8 bulan yang memiliki risiko alergi kacang untuk melakukan tes alergi. Jika bayi tidak memiliki reaksi alergi, di atas usia enam bulan bisa mulai diberikan makanan mengandung kacang tiga kali seminggu seperti tertulis dalam jurnal ini. 
 
Di Amerika Serikat, anak-anak yang mengalami alergi kacang jumlahnya terus meningkat dari 1997 hingga 2010. Hal ini membuat sekolah melarang makanan yang ada di sekolah mengandung kacang.
 
Reaksi alergi kacang pada seseorang bisa berbeda-beda dan terkadang mematikan. Salah satu reaksinya bernama anfilaksi menyebabkan tenggorokan membengkan dan tekanan darah turun drastis.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya