Harga Minyak Bikin Neraca Dagang Januari Surplus US$ 710 Juta

Tak hanya secara nilai, volume neraca perdagangan nasional ikutan surplus 30,64 juta ton.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 16 Feb 2015, 11:41 WIB
Penurunan ekspor Juli lalu disebabkan oleh penurunan ekspor nonmigas sebesar 7,86 persen dari 12.623,5 juta dollar AS menjadi 11.631,5 juta dollar ujar Ketua BPS Suryamin di Jakarta, Senin (1/9/2014) (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Liputan6.com, Jakarta - Indonesia mencatat surplus pada neraca perdagangan Januari 2015 sebesar US$ 710 juta. Ketua BPS Suryamin menyebutkan, surplus dipicu penurunan harga minyak dunia.
 
Surplus diperoleh setelah nilai ekspor nasional tercatat mencapai US$ 13,30 miliar pada Januari, sementara impor  hanya US$ 12,59 miliar.
 
Tak hanya secara nilai, volume neraca perdagangan nasional ikutan surplus 30,64 juta ton, yang diperoleh dari ekspor sebesar 42,62 juta ton dan impor 11,98 juta ton. "Penyebabnya karena harga minyak menurun," jelas dia di Jakarta, Senin (16/2/2015).
 
Dia menuturkan neraca perdagangan surplus terdiri dari defisit migas US$ 38,6 juta, minyak mentah US$ 7,2 juta. Sementara hasil minyak defisit US$ 1,15 miliar, saat gas surplus US$ 1,12 miliar dan non migas surplus US$ 748 juta. 
 
BPS menyebutkan nilai ekspor Indonesia Januari 2015 mencapai US$ 13,30 miliar atau turun 9,03 persen dibanding ekspor Desember 2014. Sementara bila dibanding Januari 2014 mengalami penurunan sebesar 8,09 persen.

Kepala BPS Suryamin menyebutkan, adapaun ekspor nonmigas Januari 2015 mencapai US$11,22 miliar,turun 8,51 persen dibanding Desember 2014, sementara bila dibanding ekspor Januari 2014 turun 6,24 persen.

"Penurunan terbesar ekspor nonmigas Januari 2015 terhadap Desember 2014 terjadi pada lemak dan minyak hewan/nabati sebesar US$162,6 juta (9,55 persen), sedangkan peningkatan terbesar terjadi pada perhiasan/permata sebesar US$293,4 juta (61,77 persen)," jelas dia di Jakarta, Senin (16/2/2015).

Menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan periode Januari 2015 turun sebesar 4,69 persen dibanding periode yang sama tahun 2014, dan ekspor hasil tambang dan lainnya turun 16,34 persen, sementara ekspor hasil pertanian naik sebesar 8,88 persen.

 

Sementara nilai impor Indonesia Januari 2015 mencapai US$12,59 miliar atau turun 12,77 persen dibanding Desember 2014. Demikian pula jika dibanding Januari 2014 turun 15,59 persen.

 

Impor nonmigas Januari 2015 mencapai US$10,48 miliar atau turun 5,15 persen dibanding Desember 2014, sedangkan bila dibanding Januari 2014 turun 7,83 persen.

 

Impor migas Januari 2015 mencapai US$2,11 miliar atau turun 37,59 persen dibanding Desember 2014, demikian pula jika dibanding Januari 2014 turun 40,42 persen.(Fik/Nrm)

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya