Software Dibajak, Adobe Tuntut Perusahaan Fesyen Forever 21

Adobe menuduh perusahaan fesyen asal Amerika Serikat (AS), Forever 21, membajak sejumlah software Adobe termasuk Photoshop.

oleh Andina Librianty diperbarui 04 Feb 2015, 14:55 WIB
Kantor Adobe (Adobe)

Liputan6.com, Jakarta - Adobe menuduh perusahaan fesyen asal Amerika Serikat (AS), Forever 21, membajak sejumlah software Adobe termasuk Acrobat, Illustrator, dan Photoshop. Gugatan terhadap Forever 21 telah diajukan di California District Court pada akhir Januari 2015.

Adobe mengajukan nomor versi, kode dan tanggal registrasi software curian yang digunakan oleh Forever 21. Perusahaan mengklaim telah memberitahu Forever 21 mengenai pembajakan, tapi tidak ada perubahan.

"Forever 21 tetap melakukan pelanggaran, meskipun telah dihubungi oleh Adobe," jelas Adobe, seperti dilansir The Independent, Rabu (3/2/2015).

Selain Adobe, Autodesk dan Corel juga mengajukan tuntutan serupa karena Forever 21 diduga juga menggunakan salinan bajakan dari Autodesk, WinZip dan PaintShop Pro, serta sejumlah software lainnya. Adobe dan perusahaan lain menuntut ganti rugi, tapi tidak merinci jumlah uang yang diinginkan.

Adobe mulai mengalihkan produk-produknya ke layanan cloud pada tahun 2013, yang salah satu tujuannya untuk mengurangi pembajakan. Sayangnya, upaya itu tidak berbuah maksimal karena masih banyak yang menggunakan software bajakan.

Adobe terus berusaha menghentikan pelanggaran tersebut. Perusahaan meminta para karyawan memberitahu perusahaan-perusahaan yang menggunakan software Adobe bajakan.

(din/dew)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya