Google Tolak Perjanjian Perlindungan Data Privasi Pelajar

75 perusahaan termasuk Microsoft dan Apple telah menandatangani perjanjian perlindungan privasi pelajar.

oleh Adhi Maulana diperbarui 16 Jan 2015, 15:08 WIB

Liputan6.com, Washington - Berdasarkan siaran pers yang dipublikasikan, pemerintah Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Presiden Barack Obama telah merilis kebijakan anyar terkait perlindungan privasi bagi para pelajar.

Pemerintah AS telah mengumumkan komitmennya untuk melindungi berbagai data privasi milik para pelajar yang tersimpan di jaringan internet. Sebagai bagian dari kebijakan itu, pemerintah AS meminta kepada para perusahaan teknologi selaku penyedia layanan berbasis internet menandatangani perjanjian kesepakatan.

Dalam perjanjian tersebut dengan tegas disebutkan bahwa penyedia layanan diwajibkan melindungi data privasi para pelajar, termasuk tidak memperjual-belikan data pribadi siswa, serta hanya diperbolehkan menggunakan data-data pribadi tersebut atas persetujuan sekolah, guru dan orang tua.

Menurut yang dilansir laman Business Insider, Jumat (16/1/2014), 75 perusahaan termasuk Microsoft dan Apple telah menandatangani perjanjian itu dan berkomitmen untuk mendukung penuh usaha perlingdungan privasi pelajar di AS. Namun sayang, Google dikabarkan menolak ikut ambil bagian dalam perjanjian.

Hal ini tentunya sangat mengecewakan. Pasalnya produk layanan berbasis internet Google-lah yang paling banyak digunakan oleh para pelajar di AS. Terlebih tak sedikit lembaga pendidikan di AS yang memanfaatkan layanan Google Apps for Education dalam proses belajarnya. Tercatat ada 40 juta orang (mayoritas pelajar) yang terkoneksi dengan layanan Google Apps for Education.

Pihak Google sendiri belum memberikan penjelasan secara rinci mengapa mereka menolak untuk menandatangani perjanjian tersebut. Sejauh ini juru bicara Google hanya mengutarakan bahwa tanpa ikut serta dalam perjanjian tersebut pun perusahaannya telah berkomitmen untuk menjaga privasi para pengguna.

(dhi/dew)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya