Ini Sikap KPI Soal Siaran Eksklusif Pernikahan & Persalinan Seleb

Menyikapi keberatan masyarakat, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) telah melayangkan peringatan atau teguran atas acara tersebut.

oleh FX. Richo Pramono diperbarui 23 Des 2014, 17:40 WIB
Ashanty mengomeli sang suami, Anang saat masuk ruang operasi

Liputan6.com, Jakarta Tahun ini, sejumlah tayangan khusus eksklusif seleb menghiasi layar Tv. Kita melihat pernikahan Raffi Ahmad-Nagita Slavina dan juga persalinan Ashanty, istri Anang. Tayangan macam begitu menuai kontroversi dan protes masyarakat, sebab memakan waktu berjam-jam bahkan berhari-hari.

Sebab, sejatinya, frekuensi yang dipakai TV adalah milik publik, dan seyogyanya tayangan yang disajikan stasiun TV pun harus memiliki unsur kepentingan publik.

Menyikapi keberatan masyarakat, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) telah melayangkan peringatan atau teguran atas acara tersebut.

Ketua KPI, Judhariksawan, menegaskan agar TV lebih bijak menayangkan acara eksklusif tersebut. Banyak faktor yang perlu dipertimbangkan daripada keuntungan materi semata.

"Siaran itu kan untuk masyarakat banyak, karena ruang lingkup publik. Jadi ya TV harus bijak memperhatikan itu. Perhatikan kepentingan banyak orang, perhatikan manfaat banyak orang," ungkapnya di Gedung Bapeten, Jakarta Pusat, Selasa (23/12/2014).

Program tayangan eksklusif tersebut dinilai berisi hal yang sifatnya privat dan tidak ada manfaatnya untuk dikonsumsi masyarakat luas. "Itu ranah privat ya. Baik nikahan, lahiran, kematian, bukan ranah publik. Jadi tidak perlu dieksploitasi," tambahnya.

Judhariksawan juga mengusulkan agar tayangan semacam itu tidak perlu dibuat secara eksklusif dan memakan waktu banyak. "Cukup lah sejam dua jam aja. Sifatnya liputan, berita. Bukan berjam-jam dan berhari-hari. Masyarakat kan juga butuh tayangan bermutu," pungkasnya. (Ric/Ade)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya