Siapkan Dana Rp 185 Triliun, Negara Ini Tak Bakal Bangkrut

Perekonomian Ukraina kini tengah berada di ujung tanduk setelah IMF mengidentifikasi bahwa Ukraina membutuhkan dana cepat US$ 15 miliar

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 10 Des 2014, 22:22 WIB
Belum bisa dipastikan pihak mana yang melancarkan serangan roket. Namun, Donetsk dikenal sebagai wilayah yang diduduki oleh separatis.

Liputan6.com, Kiev - Perekonomian Ukraina kini tengah berada di ujung tanduk setelah International Monetary Fund (IMF) mengidentifikasi Ukraina membutuhkan dana sebesar US$ 15 miliar atau Rp 185,07 triliun (kurs: Rp 12.338/US$) dalam waktu dekat. Tanpa dana talangan dengan jumlah tersebut, perekonomiannya terancam bangkrut.

Mengutip laman Business Insider, Rabu (10/12/2014), batasan dana talangan tersebut terungkap setelah produk domestik bruto (PDB) jatuh senilai 5,3 persen di kuarta ketiga pada 2014. Sebelumnya, PDB Ukraina jatuh 4,7 persen pada kuartal kedua.

Dengan kondisi penurunan pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun, negara tersebut benar-benar berada di tengah masalah finansial yang berat. Artinya, dana tersebut sangat dibutuhkan untuk menyelamatkan perekonomian Ukraina.

Para analis memprediksi, konstraksi pertumbuhan ekonomi sekitar 7 persen sepanjang 2014 akan berlanjut hingga tahun depan. Di bawah peraturan IMF,lembaga tersebut tak bisa menyediakan modal tambahan bagi Ukraina.

Itu lantaran Ukraina diprediksi tak mampu memenuhi kewajiban ekonominya selama 12 bulan ke depan. Artinya, dana talangan akan ditahan hingga Ukraina mampu menunjukkan peningkatan dalam pergerakan ekonomi domestiknya.

Sejauh ini, IMF telah memberikan dana talangan sebesar US$ 17 miliar untuk menyelamatkan negara tersebut dari kebangkrutan. Beberapa negara lain juga ikut menyumbang demi mempertahankan pilar ekonomi Ukraina. (Sis/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya