Pengusaha Minyak Termuda di Dunia Kini Bukan Miliarder Lagi

Pengusaha minyak Bryan Sheffield pernah menjadi satu-satunya miliarder termuda dunia yang bukan berasal dari bisnis teknologi

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 20 Nov 2014, 07:01 WIB
Foto: Business Insider

Liputan6.com, Texas - Enam bulan lalu, pengusaha minyak Bryan Sheffield menjadi satu-satunya miliarder termuda di bawah usia 40 tahun yang tidak berasal dari bisnis teknologi. Sayangnya, Sheffield kini harus melepas gelar miliarder tersebut setelah harga minyak dunia terus merosot.

Mengutip laman Business Insider, Kamis (20/11/2014), Sheffield menjadi miliarder saat perusahaannya, Parsley Energy menjual saham perdananya ke publik (IPO) pada Mei tahun ini. Namun penurunan harga minyak baru-baru ini ikut menariknya turun dari jajaran miliarder terkaya di dunia.

Enam tahun lalu, Sheffield merupakan penduduk asal Texas yang sama sekali tidak memiliki pengetahuan di industri tambang dan energi. Padahal dia tumbuh di keluarga yang akrab dengan tambang minyak.

Ayahnya bekerja di Parker & Parsley Petroleum lantas bergabung dengan Pioneer Natural Resources.

Sebelum menjabat sebagai CEO Parsley Energy, Sheffield mengaku sangat ingin bekerja di bidang keuangan dan pindah ke Chicago untuk berbisnis saham. Sayangnya, dia tak pernah berhasil menghasilkan uang senilai US$ 100 ribu per tahun seperti impiannya.

Bahkan saat dia tinggal di Spanyol dan melakukan jual beli obligasi di Jerman, impiannya masih belum tercapai. Akhirnya dia pulang ke Texas dan mempelajari bisnis keluarganya di bidang minyak.

Tak perlu waktu lama, dia berhasil membangun perusahaan pengeboran sendiri, Parsley Energy pada 2009. Sheffield akhirnya berhasil menjadi miliarder saat menggelar IPO pada Mei 2014.

Sayangnya, kini saham Persley anjlok 10 persen di bawah harganya saat IPO. Harta Sheffield sebagai pemegang lebih dari 14 persen saham Persley ikut anjlok. (Sis/Ahm)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya