Target Penambahan Pasokan Listrik 35 Ribu MW Terlalu Tinggi

Menurut Iwa Garniwa, kurun waktu lima tahun, angka target penambahan pasokan listrik yang pas adalah sebesar 20 ribu MW.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 06 Nov 2014, 11:39 WIB
Seiring pertumbuhan ekonomi, wilayah Jawa-Bali paling tidak harus mendapat tambahan pasokan listrik sebesar 4.000–5.000 megawatt (MW) setiap tahun. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Target pemerintah untuk menambah pasokan listrik baru sebesar 35 ribu Mega Watt (MW) dalam waktu lima tahun dinilai tidak realistis oleh pengamat energi. Target tersebut dinilai terlalu tinggi dibanding dengan kebutuhan.

Pengamat Energi dan Kelistrikan Universitas Indonesia, Iwa Garniwa mengatakan, realisasi pertumbuhan kebutuhan listrik saat beban puncak dalam beberapa tahun terakhir di level 3 ribu KW. Oleh sebab itu, menurut Iwa, pasokan listrik baru yang dibutuhkan sebaiknya sebesar 5 ribu MW per tahun. Jumlah tersebut sudah ditambah dengan antispasi jika terjadi kenaikan kebutuhan.

Sedangkan pemerintah sendiri saat ini menargetkan penambahan pasokan listrik baru sebesar 35 ribu MW dalam lima tahun atau rata-rata di level 7 ribu MW per tahun.

"Kalau lihat fakta di Jawa beberapa saat lalu, pertumbuhan beban puncak di Jawa tidak sesignifikan beban tersebut. Jadi kalau lihat beban puncak yang setinggi 3 ribu MW, target 7 ribu terlalu optimistis," kata Iwa Saat berbicang dengan Liputan6.com, di Jakarta, Kamis (16/11/2014).

Selain itu, Iwa menambahkan, untuk mencapai target tersebut juga dilihat terlalu sulit. Menurutnya, dalam kurun waktu lima tahun, angka yang pas adalah sebesar 20 ribu MW.

"Sekarang lihat batu bara, gas minyak gas itu perkiraan 2 tahun hingga 3 tahun, kalau batu bara 4 tahun lagi kalau sekarang dicanangkan," tuturnya.

Iwa pun mengungkapkan, target pembangunan pembangkit sebesar 35 ribu MW dalam kurun waktu lima tahun ke depan seperti mimpi. (Pew/Gdn)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya