Fadli Zon: Penghina Jokowi di FB Dibui Jangan Jadi Alat Cari Muka

Menurut Fadli Zon, hinaan yang dilakukan masyarakat melalui jejaring sosial juga menimpa Prabowo Subianto, bukan hanya Jokowi.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 29 Okt 2014, 15:27 WIB
Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon berbicara dalam konferensi pers di Kantor DPP Partai Gerindra, Jakarta Selatan, Kamis (10/4). (ANTARA FOTO/Rosa Panggabean)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengaku heran, atas penangkapan terhadap pembantu tukang sate berinisial MA oleh Polisi karena dilaporkan menghina Presiden Jokowi. Sebab, hinaan yang dilakukan masyarakat melalui jejaring sosial juga menimpa Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.

"Bagaimana dengan orang yang mem-bully Pak Prabowo waktu capres kemarin? Itu harus diusut juga dong. Termasuk yang lain," kata Fadli di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (29/10/2014).

Wakil Ketua DPR itu pun meminta kasus yang menimpa MA jangan sampai dijadikan sebagai ajang pencitraan aparat penegak hukum yang mencari muka terhadap Presiden Jokowi.

"Jangan menjadikan hukum untuk alat politik dan alat cari muka," ketus dia.

Fadli menambahkan, di era Presiden SBY tidak dijumpai adanya kritikan dan hujatan hingga berakhir ke ranah pidana. Oleh karena itu, pihaknya berharap dalam kasus ini dapat diselesaikan secara tuntas dan fair.

Sebelumnya, MA, pemuda 23 tahun yang sehari-hari berprofesi sebagai tukang kipas sate diamankan polisi. Penangkapan tersebut lantaran MA diduga menghina Presiden Jokowi lewat akun Facebook-nya (FB).

MA adalah warga Ciracas, Jakarta Timur. Dia diamankan karena dituduh menghina Presiden Jokowi dengan mengunggah gambar tak senonoh di media sosial Facebook. MA ditangkap di rumahnya pada Kamis 23 Oktober 2014 oleh 4 penyidik Mabes Polri berpakaian sipil.

Dia langsung dibawa ke Mabes Polri, untuk diperiksa sekaligus dilakukan penahanan dalam waktu 1x24 jam.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya