Liputan6.com, Jakarta - Postur dan isi kabinet merupakan hak prerogatif dari presiden terpilih yang nanti membentuk kabinet berdasarkan Undang-undang Kementerian Negara. Namun, menurut Juru Bicara Koalisi Merah Putih Tantowi Yahya, ada hal-hal tertentu yang harus diperhatikan pasangan Presiden dan Wapres Jokowi-JK.
"Jumlahnya itu harus sesuai dengan undang-undang. Apabila terjadi perubahan, kemudian nomenklaturnya berubah, maka sesuai dengan perintah undang-undang Pak Jokowi itu harus berkonsultasi dengan DPR. Jadi itu memang aturan undang-undangnya seperti itu," tegas Tantowi dalam perbincangan dengan Liputan6.com di Jakarta, Rabu (22/10/2014).
Lain halnya dengan pemilihan nama-nama yang akan mengisi kabinet, dia menegaskan hal itu sepenuhnya hak prerogatif presiden. Termasuk cara Presiden Jokowi yang menyeleksi calon menteri dengan melibatkan KPK dan PPATK.
"Terkait dengan nama-nama yang akan dipilih oleh beliau untuk menduduki posisi di kementerian-kementerian itu, ya itu juga prerogatif dari Pak Jokowi setelah berkonsultasi dengan Pak Jusuf Kalla. Kami menghargai langkah yang diambil Pak Jokowi sekarang, yaitu dengan melibatkan KPK dan PPATK," ujar Tantowi.
Ketua DPP Partai Golkar ini juga menilai langkah yang diambil Jokowi dengan melibatkan KPK dan PPATK sangat tepat karena calon menteri itu harus bebas dari segala permasalahan. Seperti masalah hukum, moral, dan HAM.
"Masak orang yang bersih seperti Pak Jokowi gitu dibantu dengan orang-orang yang berlumuran dengan noda. Jadi, beliau menggunakan tangan KPK, itu bagus. Di samping tetap menjaga tangan beliau bersih. Jadi beliau itu menyingkirkan orang-orang itu tanpa menggunakan tangannya dia. Jadi hasilnya nanti adalah hasil yang bersih dari kasus KPK," imbuh dia.
Tantowi menyadari bahwa sosok menteri yang dia maksudkan itu sosok yang sangat sempurna dan tanpa cela. Tapi bagi dia itu hal yang wajar.
"Ya memang ideal sekali saya ngomong ini ya. Tapi, kenapa tidak? Mengingat kader-kader bangsa itu baik profesional maupun kader politik yang ingin menjadi menteri itu banyak sekali. Tidak akan kekurangan stok Pak Jokowi. Jadi langkah Pak Jokowi bukan saja benar, menurut saya cerdas langkah itu," tegas dia.
Tantowi berharap Jokowi dan kabinetnya bisa memenuhi harapan rakyat dengan mewujudkan janji-janji yang sudah dia ucapkan saat kampanye Pilpres 2014.
"Kita semua berharap supaya Pak Jokowi bisa menjalankan pemerintahan ini sesuai dengan janji-janji beliau. Terutama pada saat kampanye, kemudian ketika debat capres-cawapres, itu semua dicatat oleh rakyat ya. Bahkan rakyat itu ada yang nulis sendiri. Rakyat itu menantikan satu per satu janji-janji itu terealisasi dalam keterbatasan yang ia punyai," pungkas dia.
Tantowi Yahya: Langkah Jokowi Melibatkan KPK dan PPATK Cerdas
Tantowi menilai langkah Jokowi dengan melibatkan KPK dan PPATK sangat tepat karena calon menteri harus bebas dari segala permasalahan.
diperbarui 23 Okt 2014, 08:07 WIBTantowi Yahya (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 Energi & TambangUsai Anjlok Parah Pekan Lalu, Harga Emas Dunia Perkasa Lagi
7 8 9 10
Berita Terbaru
Warga Gorontalo Utara Protes, Proyek Irigasi Malah Jadi Penyebab Banjir
Gaya Mayangsari Pakai Heels Loewe Hampir Rp11 Juta Saat Pamer Keakraban dengan Titiek Soeharto
6 Pemain Terbaik Sepanjang Masa PSG, Angkat Harkat Klub ke Panggung Dunia
4 Misi Antariksa China Paling Ambisius, Siap Patahkan Rekor NASA
JK Soal Orang Toxic Jangan Masuk Kabinet Prabowo: Yang Melanggar UU Lebih Tidak Boleh
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Rabu 8 Mei 2024
Bejat! Ayah Kandung Rudapaksa Putrinya Berulang Kali Usai Nonton Video Porno
Mahalini Calon Rizky Febian Masuk Islam, Jadi Mualaf Bersih dari Dosa? Ini Kata UAH
Hasil Pemilu AJI di Palembang, Nany-Bayu Terpilih Sebagai Ketua-Sekjen Aliansi Jurnalis Independen 2024-2027
Indonesia Darurat Judi Online, Polri Bergerak Tangkap Ratusan Tersangka
Deretan Danau Terindah di Indonesia, Cocok Jadi Destinasi Wisata Keluarga
6 Badai Esktrem yang Melanda Planet-Planet di Tata Surya