Mbah Moen Pilih Tanggal Keramat Gelar Muktamar Islah PPP

Berdasarkan hitungan Mbah Moen tanggal 30 Oktober 2014 dianggap sakral.

oleh Liputan6 diperbarui 21 Okt 2014, 16:14 WIB
Ketua Majelis Syariah Partai Persatuan Pembangunan (PPP) KH Maimun Zubair atau Mbah Moen.

Liputan6.com, Jakarta Ketua Majelis Syariah PPP Maimoen Zubair punya hitungan tersendiri untuk menetapkan tanggal pelaksanaan Muktamar Islah PPP. Dia memilih tanggal 30 Oktober 2014 karena dianggap sakral.

Berdasarkan hitungan Mbah Moen, panggilan akran Maimoen Zubair, dari angka 1 sampai 9, yang paling kuat adalah angka 8. Angka 8 sendiri adalah Kamis, sedangkan Pahing adalah 9.

"Kamis Pahing jatuh pada tanggal 30 Oktober 2014. Hasil muktamar akan lebih kuat dari hari pelantikan presiden, jika dilaksanakan di tanggal itu," kata Mbah Moen di Jakarta, Selasa (21/10).

Sementara, Ketua Fraksi PPP DPR, Hasrul Azwar mengatakan, berdasarkan saran dari Mbah Moen, maka Muktamar Islah yang awalnya diusulkan 24 s/d 26 Oktober 2014 di Jakarta, akan dirubah.

"Selain tanggalnya, tempat juga dirubah di Rembang, Jawa Tengah," kata Hasrul Azwar.

Ditegaskannya, sesuai putusan sidang Mahkamah Partai, jika kedua kubu yang bersengketa, yakni kubu Suryadharma Ali (SDA) dan M Rommahurmuziy (Romy) tidak menyelenggarakan Muktamar Islah, maka Majelis Syariah yang akan menggelarnya.

Lanjutnya, di Muktamar Islan nanti akan membahas sejumlah agenda penting, di antaranya pertanggungjawaban SDA sebagai Ketua Umum PPP, penyusunan program kerja, perubahan AD/ART, dan pemilihan Ketua Umum baru.

Sejumlah nama disebut-sebut akan bertarung mendapatkan kursi Ketua Umum PPP, yakni Djan Faridz, M Rommahurmuziy, Suharso Manoarfa, Emron Pangkapi, dan Hasrul Azwar.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya