SBY Kembali Singgung Peralihan Kekuasaan dari Megawati ke Dirinya

Mantan Presiden SBY menilai peralihan kepemimpinan dari Presiden Megawati kepada dirinya dinilai belum bermartabat dan mulia.

oleh Bima Firmansyah diperbarui 21 Okt 2014, 05:49 WIB
Presiden ke-6 Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono melambaikan tangan di dekat gerbang Istana Negara, Jakarta, Senin (20/10/2014) (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Bogor - Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku lega telah usai mengemban tugasnya sebagai seorang pemimpin bangsa selama 1 dekade. Apalagi peralihan kekuasaan dari dirinya kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) berlangsung dengan mulus.

Dalam sambutannya di acara syukuran usai mengalihkan kekuasaan ke Jokowi, SBY mengkritisi soal prosesi peralihan kepemimpinan dari masa ke masa. Tak terkecuali saat peralihan kepemimpinan dari Presiden Megawati kepada dirinya yang dinilai belum bermartabat dan mulia.

"Dari Megawati ke saya sebenarnya tak ada masalah, itu proses demokrasi dan saya dipilih langsung oleh rakyat. Namun sejarah mencatat dan Allah belum mengizinkan (prosesi peralihan kepemimpinan) dikatakan bermartabat, mulia dan damai. Terutama damai dalam hati," ungkap SBY di Puri Cikeas, Desa Nagrak, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor, Senin (20/10/2014).

SBY juga menganggap banyak gejolak yang terjadi selama peralihan kepemimpinan presiden. Seperti halnya peralihan kepemimpinan dari Soeharto menuju kepemimpinan B.J Habibie yang berada di tengah gejolak massa.

"Bangsa ini barangkali belum beruntung karena setiap pergantian kepemimpinan dari pemimpin terdahulu belum bisa dikatakan suksesi kepemimpinan yang damai, bermartabat dan mulia," tutur dia.

Karena itu SBY berharap, tradisi politik yang terjadi saat peralihan kepimpinan SBY-Boediono menuju kepemimpinan Jokowi-JK merupakan peralihan kepemimpinan yang baik dan bermartabat bisa terus dilakukan.

"Untuk itu, hari ini rakyat menyaksikan betapa indahnya (presiden) yang lama mengucapkan selamat datang kepada (presiden) yang baru, inilah tradisi politik yang santun dan baik," pungkas SBY.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya