Liputan6.com, Jakarta Renny Djajusman baru saja melakukan persiapannya menjelang pementasan teater yang ia sutradarai pada 11 November mendatang dengan tajuk Pekcang dan Marita. Pagelaran yang akan diselenggarakan di Taman Ismail Marzuki (TIM) tersebut diakuinya sebagai penawar kerinduannya melahirkan karya teater yang juga membesarkan namanya.
Namun ada keprihatinan tersendiri bagi Renny yang mengusik hatinya dengan kondisi saat ini yang membuatnya semakin tergugah untuk menggaet banyak anak muda dalam produksi teaternya. Kegundahan itu ia rasakan seiring menurunnya perkembangan teater yang menurutnya berkaitan dengan maraknya tayangan sinetron.
Bagi Renny, sinetron membuat dunia peran saat ini semakin merosot dalam hal kontemplasi. Yang akhirnya berujung pada kurangnya pendalaman pada seni peran. "Sinetron membuat peran semakin kacau. Apalagi yang berbau kejar tayang, minim kontemplasi dan minim pendalaman," ungkap Renny di kediamannya di Kavling Polri, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Senin (6/10/2014).
Renny menyayangkan geliat dunia teater saat ini makin terpuruk dan makin menurun dibandingkan zamannya. "Tidak seperti dulu era 1970-an dan 1980-an yang sangat menggeliat. Saya prihatin akan hal ini," pungkas Renny di sela kegiatan latihan dalam rangka persiapan pagelaran teaternya.
Hal senada diungkapkan oleh rekan sesama seniman Renny Djajusman yang juga terlibat dalam pemeranan pagelaran teater tersebut, Gandung Bondowoso. Pria yang akrab disapa Mas Gandung tersebut mengungkapkan kalau teater merupakan seni peran yang sangat kompleks.
"Ini problem yang sangat serius sebelum akhirnya teater benar-benar pudar. Kita lakukan ini sekarang sebagai keseriusan ingin mengembalikan lagi kejayaan yang pernah ada dimana orang berbondong-bondong nonton teater. Norma kita sangat lain. Kita butuh disiplin dan keseriusan, juga pendalaman. Karena ini teater, bukan sinetron," jelas Gandung.
Renny berharap pementasannya nanti akan dipenuhi kaum muda yang cinta atau ingin mengenal teater. "Kita sasar sekolah-sekolah dan kampus-kampus. Kita sehatkan mereka kembali," tutup Renny.
Renny Djajusman Ingin Hidupkan Kembali Geliat Teater
Maraknya tayangan sinetron dikatakan Renny Djayusman turut mematikan pertunjukan teater.
diperbarui 07 Okt 2014, 10:00 WIBMaraknya tayangan sinetron dikatakan Renny Djayusman turut mematikan pertunjukan teater.
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
HEADLINE: Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Jadi Makan Bergizi Gratis, Butuh Kementerian Khusus?
Saksikan Timnas Indonesia di Vidio: Dari Laga Uji Coba Hingga Kualifikasi Piala Dunia 2026
Bikin Betah dan Nyaman, Ini Rekomendasi Tempat 'Work Form Anywhere' di Solo
Monstrans dan SCI Perkuat Ilmu Teknologi Rantai Pasok
Nekat Gondol Motor Polisi, Pria Asal Pasuruan Diancam Penjara 7 Tahun
Data Terkini Jemaah Haji Indonesia 2024 Meninggal di Tanah Suci
Peduli Pendidikan, BRI Ajak Jurnalis Mengajar di SDN 01 dan 02 Gunung Geulis
Universitas Terbuka Jadi Tuan Rumah NUDC 2024, Ajang Cetak Talenta Muda Unggul
Pilkada dan Poros Gibran, Sebuah Fakta Politik
Pemilik Burj Khalifa Yakinkan Prabowo Pariwisata Indonesia Bisa Tumbuh hingga 300 Persen
Kemenkumham Babel Gelar Evaluasi Permenkumham, Apa Tujuannya?
Jadwal PLN Mobile Proliga 2024 Putaran Kedua di Vidio: Jakarta STIN BIN di Pucuk Klasemen Putra