BBM Subsidi Capai Ratusan Triliun, RI Disebut Sakit

Kenaikan harga BBM subsidi menjadi solusi terakhir untuk menghemat anggaran.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 11 Sep 2014, 15:44 WIB
Beberapa warga mengeluhkan tentang kondisi saat ini dimana Premium sudah langka dan jika ada harus antri berjam-jam lamanya, Jakarta, Rabu (27/8/2014) (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pertanian (Kementan) menilai pemerintah Indonesia sangat tidak wajar dalam mengalokasikan anggaran untuk bahan bakar minyak (BBM) subsidi. Pasalnya nilai dana yang dialokasikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2014 untuk BBM Subsidi tersebut mencapai Rp 240 triliun.

"Negara ini sudah sakit dengan subsidi BBM yang mencapai ratusan triliun rupiah," ungkap Kepala Pusat dan Data Informasi Kementan, Muhammad Tassim Billah kepada wartawan ditemui di Jakarta, Kamis (11/9/2014).

Menurutnya, kenaikan harga BBM subsidi menjadi solusi terakhir untuk menghemat anggaran tersebut meskipun akan berdampak secara tidak langsung terhadap petani. Dia mengaku, daya beli petani pasti akan mengalami penurunan.

"Tapi kami harus menelan pil pahit dulu, misalnya petani akan mengeluarkan biaya lebih untuk membeli benih, dan lainnya. Dampaknya kecil kepada petani dibanding dengan nelayan dan paling cuma berlangsung sebentar," ujarnya.

Tassim menyebut, subsidi BBM bak penyakit yang harus segera disembuhkan dan Indonesia pasti akan mampu keluar dari persoalan subsidi BBM. "Krisis moneter yang besar saja kita bisa sembuh. Makanya segera naikkan harga BBM Subsidi," harap dia. (Fik/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya