Liputan6.com, Jakarta - Pengamat Hukum Tata Negara Refly Harun menilai alasan beberapa fraksi di DPR mengubah Undang-Undang Pilkada tidak logis. Ada 4 hal yang biasanya dijadikan argumen untuk mengubah mekanisme Pilkada agar kepala daerah kembali dipilih DPRD.
"4 Hal itu seperti biaya (terlalu besar), konflik horizontal antar pendukung, money politics (politik uang), dan politisasi birokrasi," kata dia dalam Audiensi Pemantau Pemilu di Panja RUU Pilkada di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (8/9/2014).
Refly menilai, mengenai biaya yang dipersoalkan terlalu besar, sebenarnya terdapat di honor penyelenggaraan pemilu. Ia menambahkan, hal tersebut bisa dikurangi jika Pilkada dilakukan secara serentak.
Namun untuk konflik horizontal, menurutnya hal tersebut tidak terlepas dari para elit politik yang bersangkutan di daerah tersebut. "Kan itu (biaya) bisa dikurangi dengan Pilkada serentak. Soal konflik horizontal, saya tidak yakin konflik itu permanen, saya anggap itu elit saja sebenarnya," ujar dia.
Soal politik uang, lanjut Refly, tidak akan pernah hilang selama tidak ada penegakan hukum yang tegas. "Sekarang orang tidak khawatir akan itu (melanggar), paling disemprit saja sama Bawaslu," tandas Refly.
4 Alasan Klasik Kepala Daerah Kembali Dipilih DPRD
Pengamat Hukum Tata Negara Refly Harun menilai alasan beberapa fraksi di DPR mengubah Undang-Undang Pilkada tidak logis.
diperbarui 08 Sep 2014, 16:13 WIBIlustrasi.
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Anjing Kesayangan Demi Moore Curi Perhatian di Photocall Cannes 2024
Semangat Menggebu Bambang Kusmanto, Jemaah Haji Asal Magetan dengan Keterbatasan Pendengaran
Jarang Tersorot, Ini Profil Presiden Sementara Iran Mohammad Mokhber Pengganti Ebrahim Raisi
Cara Cek Anggota Partai Politik, Begini Lapor saat NIK Tercatut
Libur Hari Raya Waisak, Tak Ada Ganjil Genap di Jakarta pada 23-24 Mei 2024
Profil Tim Piala Eropa 2024: Target Realistis Turki di Tanah Jerman
BPK Temukan Dugaan Korupsi Indofarma, Rugikan Negara Rp 371 Miliar
Mengenal Loenpia Gang Lombok, Sajian Kuliner Legendaris di Semarang
Jennifer Bachdim Tetap Glowing Bawa 4 Anak Sendirian ke Portugal, Warganet: Definisi Wonder Woman
Indah Permatasari Akhirnya Ungkap Wajah Anak, Nursyah Tak Mau Tahu
Indosat Dorong Pemanfaatan AI untuk Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Nadiem: Tidak Ada Mahasiswa Yang Gagal Kuliah Karena Kenaikan UKT