SBY: Pers Tak Dilarang Kritik Jokowi, Tapi Jangan Membenci

SBY berpesan, untuk semua rakyat Indonesia termasuk insan pers untuk tetap memberikan kritikan terhadap pemerintahan Jokowi.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 06 Sep 2014, 03:30 WIB
(ANTARAFOTO/Nyoman Budhiana)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengakui bahwa dirinya bisa bertahan selama 10 tahun berturut-turut memimpin Indonesia salah satunya adalah peran insan pers dan karena kritikan pers. Selama hampir 10 tahun itu lah, SBY mengatakan jika dirinya selalu mendapat kritikan, baik yang sedang hingga yang sangat tajam.

SBY berpesan, untuk semua rakyat Indonesia termasuk insan pers untuk tetap memberikan kritikan terhadap pemerintahan Joko Widodo (Jokowi), tapi yang bersifat positif, membangun dan dengan niat baik.

"Kita harus mendukung pemimpin kita yang baru. Pers kritis kepada saya dan itu membuahkan hasil yang indah. Pers tidak dilarang mengkritisi Pak Jokowi ke depan, tapi jangan membenci (Jokowi)," kata SBY saat peluncuran buku bertajuk "SBY dan Kebebasan Pers Testimoni Komunitas Media" di Grand Hyatt, Jakarta Pusat, Jumat (5/9/2014) malam.

SBY juga mengatakan bahwa semua pemimpin khususnya di negeri ini sebenarnya ingin berbuat yang terbaik bagi kelangsungan hidup rakyatnya. Meskipun, menurutnya dalam kondisi yang sangat sulit.

Sekali lagi, Presiden ke-6 RI itu menegaskan agar rakyat kritis pada pemerintahan mendatang asal tidak dengan membenci pemimpin bangsa ini karena pemimpin juga bagian dari bangsa Indonesia.

"Karena pemimpin kita dengan segala keterbatasannya, ingin membuat yang baik untuk bangsanya. Kadang di posisi tidak mudah, angin kencang badai datang. Tapi itu kritik lah tapi jangan membencinya, karena pemimpin itu sama seperti lainnya, dan saya  yaitu bagian rakyat Indonesia," tandas SBY.

Baca juga:

SBY Berpesan Para Menteri KIB II Bantu Jokowi Seistimewa Mungkin

SBY-Jokowi Sepakat Tidak Saling Menyalahkan dan Mengkritik

Transisi SBY ke Jokowi Termulus Sepanjang Sejarah Indonesia

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya