Inflasi Agustus Rendah, IHSG Menguat 34 Poin

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik 34,36 poin menjadi 5.171,22 pada sesi pertama perdagangan saham hari ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 01 Sep 2014, 12:13 WIB
Ilustrasi IHSG

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bergerak perkasa sepanjang sesi pertama perdagangan saham Senin (1/9/2014). Pergerakan IHSG dipengaruhi rilis data inflasi Agustus yang di atas konsensus pelaku pasar akan tetapi masih memberikan sentimen positif.

Pada penutupan perdagangan saham sesi pertama Senin pekan ini, IHSG naik 34,36 poin atau 0,67 persen menjadi 5.171,22. Indeks saham LQ45 mendaki 1,04 persen menjadi 878,21. Sebagian besar indeks saham acuan menguat pada hari ini kecuali indeks saham Pefindo melemah 0,33 persen menjadi 507,85.

IHSG dibuka naik menjadi 5.159,94 pada pra pembukaan perdagangan saham hari ini. Level tertinggi IHSG di kisaran 5.172,70 dan level terendah 5.157,33 pada sesi pertama perdagangan saham hari ini.

Penguatan indeks saham didorong dari 120 saham menguat. Akan tetapi, reli penguatan IHSG tertahan karena 138 saham melemah. Ada sebanyak 92 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham sebanyak 89.245 kali dengan volume perdagangan saham sekitar 2,61 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sebanyak Rp 1,72 triliun.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menguat pada hari ini kecuali sektor saham perkebunan turun 0,12 persen dan sektor saham konstruksi tergelincir 0,48 persen. Adapun sektor saham yang menguat antara lain sektor saham consumer goods mendaki 1,64 persen, sektor saham keuangan naik 1,18 persen, dan sektor saham manufaktur menguat 1 persen.

Investor asing melakukan aksi beli bersih mencapai Rp 77 miliar sehingga menambah sentimen positif ke bursa saham. Sementara itu, pelaku pasar modal domestik melakukan aksi jual bersih sekitar Rp 100 miliar.

Saham-saham yang mencatatkan top gainer pada sesi pertama hari ini antara lain saham PT Visi Media Asia Tbk naik 3,52 persen menjadi Rp 353 per saham, saham PT Bank Central Asia Tbk menguat 4,46 persen menjadi Rp 11.700 per saham, dan saham PT Energi Mega Persada Tbk mendaki 2,22 persen menjadi Rp 92 per saham.

Sedangkan saham-saham yang menekan indeks saham antara lain saham PT Timah Tbk (TINS) melemah 2,45 persen menjadi Rp 1.395 per saham, saham PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) tergelincir 2,16 persen menjadi Rp 499 per saham, dan saham PT Aneka Tambang Tbk turun 2,09 persen menjadi Rp 1.170 per saham.

Kepala Riset PT Universal Broker Securities, Satrio Utomo menuturkan, IHSG bergerak positif didorong kenaikan secara teknikal. Hal itu mengingat IHSG melemah pada Jumat 29 Agustus 2014.

Selain itu, data makro ekonomi mempengaruhi IHSG. BPS menyebutkan, inflasi mencapai 0,47 persen pada Agustus 2014. Angka itu di atas konsensus pasar di kisaran 0,42 persen.  Akan tetapi, inflasi Agustus masih lebih rendah dibandingkan Juli 2014 di kisaran 0,93 persen.

Satrio menilai, inflasi tersebut membuat pelaku pasar masih optimistis Bank Indonesia (BI) belum akan menaikkan suku bunga acuan atau BI Rate. Saat ini, pelaku pasar menantikan neraca perdagangan Juli.

"Inflasi tidak begitu bagus karena di atas ekspektasi. Akan tetapi pelaku pasar pede BI tak menaikkan suku bunga acuan. Saat ini pelaku pasar menunggu hasil neraca perdagangan. Kalau defisit tak sesuai harapan maka berdampak negatif untuk IHSG," kata Satrio, saat dihubungi Liputan6.com. (Ahm/)

 

*Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya