Liputan6.com, London - Inggris menaikkan tingkat siaga terhadap terorisme menjadi 'genting'. PM Inggris David Cameron memperingatkan ancaman kembalinya warga Inggris yang bertempur di Suriah dan Irak.
Namun seperti dilansir BBC, Jumat (29/8/2014), Cameron tidak memaparkan secara terinci apa artinya tingkat siaga itu. Dia hanya menekankan warganya agar tetap melanjutkan aktifitas keseharian sebagaimana biasa, meski ada pemandangan pengamanan berbeda.
"Warga mungkin akan melihat sejumlah perubahan, terkait pengamanan kehadiran polisi bersenjata," ujar Cameron.
Dalam jumpa pers di Downing Street itu, Cameron juga mengatakan bahwa Inggris mesti memadukan langkah keamanan yang tegas dengan langkah politik yang cerdas.
Menurut Cameron, perjuangan melawan ekstrimisme bisa berlangsung bertahun-tahun, bahkan berpuluh-puluh tahun. "Sangat mungkin. Langkah keamanan tegas, langkah politik cerdas," kata dia.
Sementara Menteri Dalam Negeri Inggris Theresa May sebelumnya juga mengumumkan, tingkat kesiagaan yang semula 'kuat' kini ditingkatkan menjadi 'genting'.
Menurut Theresa, ini menyiratkan serangan teror sangat mungkin terjadi, meskupun tidak ada masukan intelijen tentang kemungkinan akan ada serangan sewaktu-waktu.
Theresa mengatakan, peningkatan tingkat siaga itu terkait kejadian-kejadian di Irak dan Suriah.
"Genting merupakan tingkat waspada keamanan kedua tertinggi setelah kritis."
Ada 5 tingkat siaga di Inggris. Lainnya di bawah 'kritis' ada 'genting', 'berat', 'sedang' dan 'rendah'. Terakhir kali tingkat waspada Inggris diubah adalah pada Juli 2011, yakni ketika diturunkan dari 'genting' menjadi 'kuat' atau 'berat'.
Pengumuman ini terjadi seiring meningkatnya kekhawatiran tentang ratusan warga negara Inggris yang diyakini dinas rahasia, berangkat ke Irak dan Suriah untuk bertempur bersama kaum militan.
Salah satu warga Inggris yang bergabung dengan kelompok jihad di Suriah, diyakini merupakan algojo yang memenggal kepala wartawan Amerika Serikat, James Foley yang ditayangkan melalui internet oleh Daulah Islamiyah (IS) alias Islamic State in Iraq and Syria (ISIS).
Dalam pernyataannya Theresa mengatakan, "dinaikkannya tingkat kesiagaaan ini terkait perkembangan di Suriah dan Irak, di mana kelompok-kelompok teroris menyiapkan serangan terhadap Barat."
"Sebagian rencana serangan ini kemungkinan melibatkan orang-orang asing yang datang ke sana dari Inggris dan negara Eropa lain untuk ambil bagian dalam konflik di sana," sambung Theresa.
Theresa menegaskan, saat ini Inggris berhadapan dengan ancaman terorisme internasional yang nyata dan serius, dan menyerukan masyarakat untuk selalu waspada.
Inggris Tingkatkan Siaga Terhadap Terorisme Menjadi Genting
Menurut Cameron, perjuangan melawan ekstrimisme bisa berlangsung bertahun-tahun, bahkan berpuluh-puluh tahun.
diperbarui 30 Agu 2014, 05:09 WIBMenurut Cameron, perjuangan melawan ekstrimisme bisa berlangsung bertahun-tahun, bahkan berpuluh-puluh tahun.
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Sederet Hasil Olahan Rumput Laut, dari Mie Instan hingga Jus
Vicky Nitinegoro Takjub Lihat Performa Timnas Indonesia di Piala Asia U23, Prediksi Kalahkan Uzbekistan 3-0
Sapi yang Sedikit Kentut Bisa Bantu Kurangi Pemanasan Global, Begini Studi Barunya
Keputusan di Tangan Mendag, Menteri Trenggono Tegaskan Belum Ekspor Pasir Laut
Soal Arah Politik PPP, Mardiono Sebut Akan Dibahas dalam Rapimnas
Live Report Piala Asia U-23 2024 Timnas Indonesia vs Uzbekistan: Siapa Lolos ke Final?
Tudingan HYBE Manipulasi Tangga Lagu demi BTS Kembali Mencuat Usai Pengadilan Singgung Praktik Ilegal
Tarot Cinta: Ikuti Suara Hati
Link Live Streaming Piala Asia U-23 2024 Indonesia vs Uzbekistan, Sebentar Lagi Tanding di Stadion Abdullah bin Khalifa
Bootcamp Apresiasi Kreasi Indonesia 2024 Dimulai, Bekasi dan Serang Jadi Dua Kota Pertama
Miliarder Sukanto Tanoto Mau Investasi di IKN, Pemerintah Bakal Gelar Karpet Merah
Perempuan Diciptakan dari Tulang Rusuk Laki-Laki, Benarkah? Simak Penjelasan KH Quraish Shihab