Liputan6.com, Jakarta - Pada saat Ramadan biasanya permintaan akan minyak sawit akan meningkat signifikan diikuti dengan kenaikan harga. Namun pada tahun ini ternyata, permintaan CPO dan turunannya asal Indonesia masih di bawah ekspektasi.
Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Fadhil Hasan mengatakan, memasuki semester I 2014, perdagangan ekspor CPO dan turunannya asal Indonesia menurun jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Menurutnya, volume ekspor CPO dan turunannya pada semester I 2014 hanya mampu mencapai 9,8 juta ton atau turun 7,7 persen dibandingkan tahun lalu yang sebesar 10,6 juta ton.
"Namun demikian terdapat kenaikan ekspor CPO ke beberapa negara. Seperti sudah kami prediksi kenaikan permintaan akan minyak sawit yang datang dari negara yang berpenduduk mayoritas muslim karena adanya peningkatan konsumsi selama Ramadan dan hari raya," ujarnya di Hotel Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (21/7/2014).
Fadhil menjelaskan kenaikan permintaan yang sangat signifikan datang dari Bangladesh dimana volume ke negara tersebut tercatat meningkat 55 persen dibandingkan bulan lalu dari 116 ribu ton menjadi 180 ribu ton.
"Kenaikan permintaan juga datang dari Pakistan dimana volume ekspor tercatat meningkat 10 persen dibandingkan bulan sebelumnya dari 145 ribu ton menjadi 160 ribu ton," jelasnya.
Sementara itu, kenaikan permintaan yang cukup signifikan juga terjadi ke negara non-basis muslim Uni Eropa dimana negara-negara di kawasan tersebut membukukan peningkatan ekspor sebesar 37 persen dibanding dengan Juni dari 277,4 ribu ton menjadi 381 ribu ton.
Kenaikan permintaan China sebesar 9 persen dan India hanya membukukan kenaikan permintaan sebesar 3 persen. "Namun AS mencatatkan pengurangan permintaan CPO dan turunannya asal Indonesia sebesar 27 persen dibandingkan bulan Mei dari 36 ribu ton menjadi 26,5 ribu ton," tandasnya. (Dny/Gdn)
Ramadan Tak Mampu Dorong Permintaan CPO
Negara Amerika mencatatkan pengurangan permintaan CPO dan turunannya asal Indonesia sebesar 27 persen.
diperbarui 21 Jul 2014, 21:23 WIBIlustrasi CPO 3 (Liputan6.com/M.Iqbal)
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Luar Biasa, Peternak Kambing Banjarnegara Ubah Kotoran Kambing Menjadi Energi Alternatif
Live Report Piala Asia U-23 2024 Timnas Indonesia vs Uzbekistan: Siapa Lolos ke Final?
Adu Pemain Termahal Timnas Indonesia Vs Uzbekistan, Siapa Juaranya?
Reaksi Polisi Saat Rio Reifan Ngaku Khilaf Pakai Narkoba: Setiap Tersangka Selalu Bilangnya Khilaf
Pokmas Bantah Kasus Perkosaan Gadis 17 Tahun di Area Wisata Pantai Pulau Merah
Top 3 Hari Ini: Selvi Ananda Tampil Beda dengan Rambut Panjang Bergelombang ala Hong Hae In Queen of Tears, Warganet Ramai-Ramai Panggil Bu
Hari Bhakti Pemasyarakatan ke-60, Kakanwil Kemenkumham Lampung: Pemasyarakatan Bukan untuk Menjerakan
Cetak Sejarah Baru, Harry Kane Kejar Rekor Robert Lewandowski
Prabowo Rajin Dampingi Jokowi, Pengamat: Pertanda Transisi Mulus
80 Kata Mutiara PSHT yang Bijaksana, Penuh Pesan Moral dan Falsafah Hidup
Hasil Piala Asia U-23 2024 Timnas Indonesia vs Uzbekistan: Garuda Muda Paksa Skor 0-0 di Babak Pertama
Galeri 24 Tambah Gerai di Bali, Incar Pecinta Investasi Emas dan Perhiasan