Memasuki Kemarau, 3 Desa di Sleman Kekeringan

Jika sebelumnya volume air di dalam sumur bisa mencapai ketinggian 3-4 meter, saat ini paling hanya tinggal 1 meter saja.

oleh Liputan6 diperbarui 26 Mei 2014, 04:55 WIB
Peningkatan suhu dan meningkatnya kekeringan, bajir dan badai di seluruh dunia, harus membudidayakan varietas makanan tahan cuaca hingga penelitian genetik tanaman. (Antara).

Liputan6.com, Sleman - Terik panas matahari tak dihiraukan warga di Desa Gayam Harjo, Kecamatan Prambanan, Sleman, DI Yogyakarta demi mendapatkan air. Meski baru beberapa pekan masuk musim kemarau, persediaan air di sumur dan tandon warga terlihat makin menipis.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Senin (26/5/2014), jika sebelumnya volume air di dalam sumur bisa mencapai ketinggian 3-4 meter, saat ini paling hanya tinggal 1 meter.

Warga memperkirakan persediaan air akan habis dalam waktu 2 sampai 3 minggu mendatang. Oleh karenanya, guna menghemat penggunaan air di sumurnya, warga terpaksa mencari air di sumber-sumber yang ada di bawah perbukitan setempat.

Saat ini kesulitan air bersih sudah dirasakan sejumlah warga di 3 desa di Kecamatan Prambanan. Terutama warga di kawasan perbukitan, seperti Gayamharjo, Sambirejo dan Wukirharjo.

Selain mengandalkan air untuk kebutuhan sehari-hari dari sumur, warga biasanya juga menampung air di bak khusus atau tandon air. (Ado)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya