Petani Kembali Tolak Tambang Pasir Besi

Ratusan petani lahan pantai di Kulonprogo, DIY, kembali mendatangi Kantor DPRD setempat menuntut pemerintah agar membatalkan kontrak proyek tambang pasir besi. Mereka khawatir proyek itu akan menggusur rumah dan lahan warga.

oleh Liputan6 diperbarui 25 Okt 2008, 06:01 WIB

Liputan6.com, Kulonprogo: Unjuk rasa menolak proyek tambang pasir besi di pesisir pantai selatan Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta, terus berlanjut. Jumat (24/10), ratusan warga pesisir pantai Kulonprogo kembali mendatangi Kantor DPRD setempat untuk menolak proyek tambang pasir besi di pesisir pantai selatan.

Para petani mendesak DPRD untuk membatalkan rencana kontrak karya proyek tambang pasir besi antara Pemerintah Kabupaten Kulonprogo dan sejumlah investor. Warga khawatir, proyek tambang pasir besi sepanjang 22 kilometer itu akan menggusur rumah warga dan lahan pertanian mereka.

Sehari sebelumnya, kericuhan mewarnai unjuk rasa serupa di DPRD Kabupaten Kulonprogo. Ribuan petani yang berunjuk rasa bentrok dengan polisi yang menghadang mereka di pintu masuk Gedung DPRD. Para petani marah karena niat bertemu anggota Dewan dihalangi polisi [baca: Demonstrasi Menolak Tambang Pasir Ricuh].(ANS/Ferry Aditri)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya