Sejumlah pesawat dan helikopter tempur pasukan Amerika Serikat dan Irak silih berganti melepaskan tembakan. Langit di Kota Samara, Jumat dini hari, memerah oleh percikan api dari ledakan maupun berondongan senjata. Menurut juru bicara militer AS di Baghdad Letnan Kolonel Edward Loomis, serangan yang dilancarkan tanpa memerlukan otorisasi Presiden AS George Walker Bush itu diperkirakan akan terus berlangsung hingga beberapa hari ke depan [baca: AS Melancarkan Serangan Akbar di Samara].
Operation Swarmer diperkuat lebih dari 1.500 personel pasukan gabungan koalisi dan Irak. Selain itu lebih 200 kendaraan taktis dan 50 pesawat tempur turut pula dikerahkan. Sejauh ini, empat puluh orang telah ditangkap. Namun, belum ada laporan mengenai jumlah korban tewas maupun luka.
Berdasarkan laporan investigasi intelijen AS dan Irak, di kota Samara yang terletak 50 kilometer sebelah utara Baghdad masih sering terjadi aksi perlawanan terhadap pendudukan AS dan Irak. Dari kawasan segitiga Suni ini pula terjadi insiden pemboman masjid kaum Syiah 22 Februari silam. Peristiwa ini kemudian menyulut konflik sektarian yang menewaskan lebih dari 500 orang[baca: Penyerangan Masjid Syiah Menyulut Aksi Protes].(IAN/Uri)
Advertisement