Sukses

KPK Periksa Zumi Zola Terkait Kasus Gratifikasi Pekan Ini

Juru Bicara KPK Febri Diansyah berharap Zumi Zola kooperatif dengan memenuhi panggilan penyidik.

Liputan6.com, Jakarta - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan memanggil Gubernur Jambi Zumi Zola untuk diperiksa sebagai tersangka kasus dugaan penerimaan gratifikasi sejumlah proyek di Jambi. Rencananya, Zumi Zola akan diperiksa pekan ini.

"Kan ada pemeriksaan lagi kalau enggak salah minggu ini," kata Ketua KPK Agus Rahardjo saat dikonfirmasi, Rabu (4/4/2018).

Juru Bicara KPK Febri Diansyah berharap Zumi Zola kooperatif dengan memenuhi panggilan penyidik. Menurut dia, keterangan Zumi Zola sangat diperlukan agar kasus tersebut segera terselesaikan.

"Agar proses ini juga bisa segera selesai," ucap Febri dikonfirmasi terpisah.

Zumi Zola seharusnya diperiksa sebagai tersangka pada Senin, 2 April 2018. Namun, dia tidak memenuhi panggilan dengan alasan belum menerima surat panggilan pemeriksaan.

Politikus PAN itu pernah memenuhi panggilan pemeriksaan perdana sebagai tersangka pada Kamis, 15 Februari 2018. Namun, saat itu, penyidik KPK belum menahan Zumi Zola.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jadi Tersangka

Sebelumnya, KPK telah menetapkan Gubernur Jambi Zumi Zola dan Plt Kadis PUPR Arfan sebagai tersangka kasus dugaan penerimaan gratifikasi sejumlah proyek di Dinas PUPR Provinsi Jambi.

Dalam kasus tersebut, Zumi Zola dan Arfan diduga menerima gratifikasi Rp 6 miliar dari beberapa kontraktor. Uang itu disinyalir diberikan sebagai "uang ketok palu" kepada anggota DPRD Jambi.

Kasus yang menjerat Zumi Zola ini merupakan pengembangan dari kasus suap pengesahan APBD 2018. Dalam kasus pengesahan APBD Jambi ini, KPK lebih dulu menetapkan empat orang tersangka.

Keempat tersangka itu, yakni anggota DPRD Provinsi Jambi Supriyono, Plt Sekda Jambi, Erwan Malik, Plt Kadis PUPR Jambi Arfan, dan Asisten Daerah III Syaifuddin.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.