Sukses

Gempa di Aceh Menelan Banyak Korban Jiwa

Sebanyak 23 jenazah ditemukan di Desa Samptalira Bayu, Aceh Utara, NAD. Dua orang di antaranya tentara yang tengah mengevakuasi korban. Gelombang Tsunami juga menerjang India, Srilanka, dan Thailand.

Liputan6.com, Aceh Utara: Gempa bumi yang melanda Nanggroe Aceh Darussalam, Ahad (26/12) pagi, menelan korban jiwa. Sedikitnya 23 jenazah ditemukan di Desa Samptalira Bayu, Aceh Utara. Sebagian besar korban adalah anak-anak dan ibu-ibu. Dua anggota Marinir yang tengah mengevakuasi korban juga tewas. Mereka tewas akibat tertimpa reruntuhan rumah.

Korban jiwa diduga akan bertambah karena masih banyak warga tertimbun bangunan rumah. Hingga siang tadi, warga setempat, anggota Polri/TNI, dan Palang Merah Indonesia sibuk menggali untuk mencari korban. Sementara di Kabupaten Bireun sebanyak 50 korban gempa bumi telah dievakuasi ke lokasi yang aman.

Petugas Badan Meteorologi dan Geofisika Wilayah I Sumut-Aceh belum dapat memastikan kekuatan gempa bumi. Hingga pukul 14.00 WIB, BMG melaporkan gempa berkekuatan 6,8 skala Richter [baca: Gempa Mengguncang NAD]. Belakangan mengemuka informasi terbaru bahwa kekuatannya mencapai 8,5 skala Richter--dari situs Survei Geologi Amerika Serikat.

Gempa ternyata tidak hanya terjadi di kawasan Sumatra, tapi juga menyapu beberapa negara di Asia. Di India, gempa disusul gelombang Tsunami melanda wilayah Selatan Pantai Timur negeri Anak Benua Asia itu. Selain menimbulkan banjir, bencana Tsunami mengakibatkan sedikitnya 26 orang tewas.

Sementara di Srilanka sebanyak 300 penduduk setempat tewas. Gelombang ombak setinggi lima meter dilaporkan menyapu permukiman nelayan di pesisir pantai di Selatan dan Timur Kota Kolombo. Pejabat Pemerintah Srilanka juga menjelaskan, sebuah restoran di dekat Kolombo hancur berantakan.

Gelombang Tsunami setinggi lima meter juga menerjang Pantai Phuket. Sebanyak 14 penduduk Kota Surat Thani dilaporkan hilang. Para wisatawan yang tengah berkunjung ke Thailand bergegas meninggalkan hotel dan penginapan tempat mereka menginap.(KEN/Tim Liputan 6 SCTV)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini