Sukses

Tuntut Menyeberang ke Eropa, Ratusan Imigran Mogok Makan di Turki

Pemerintah Turki akan mengizinkan para imigran dan pengungsi menyeberang ke Eropa, jika memiliki dokumen lengkap.

Liputan6.com, Turki - 200 Imigran dan pengungsi asal Suriah berunjuk rasa di Turki. Mereka menuntut agar pemerintah setempat mengizinkan mereka menyeberang ke Eropa. Para migran mengancam akan mogok makan, jika permintaan mereka tidak dikabulkan. Sementara ratusan migran lainnya juga masih berkumpul di Terminal Edirne, untuk diberangkatkan menuju Eropa.

Seperti ditayangkan Liptuan 6 Malam SCTV, Kamis (17/9/2015), pemerintah setempat mengatakan para imigran dan pengungsi akan diizinkan menyeberang, jika memiliki dokumen lengkap.

Di Austria, ratusan imigran dan pengungsi menunggu di perbatasan Austria-Jerman pada Kamis waktu setempat. Mereka mencoba menyeberang ke Jerman dengan berjalan kaki.

Karena kereta yang digunakan untuk mengangkut berhenti beroperasi, sebagian dari mereka terjebak di jembatan penyeberangan Sungai Saalach.

Di Chile, gempa berkekuatan 8,3 Skala Richter yang menghantam Chile, menimbulkan tsunami dan menyebabkan puluhan bangunan di kawasan Caquimbo dan Tongoy rusak.

Beberapa bangunan di kawasan Chile Illapel, sekitar 175 mil sebelah utara Santiago juga runtuh akibat gempa yang terjadi pada Rabu waktu setempat.

Gempa disertai gelombang tsunami membuat warga panik, berlarian ke luar rumah dan gedung. Kepanikan juga terasa di Bandara Utama Santiago. Apalagi sesudahnya terjadi, 4 gempa susulan berkekuatan di atas 6 Skala Richter.

Dilaporkan 1 orang tewas dan belum ada laporan resmi soal korban luka. Namun beberapa rumah ambruk di kota Illapel, sekitar 280 kilometer sebelah utara Santiago. Beberapa kota pesisir juga banjir akibat gelombang tinggi. Warga Chile masih trauma. Pada 2010 lalu gempa dashyat meluluhlantakan wilayah Concepcion dan menewaskan ratusan orang.

Di California Utara, Amerika Serikat, situasi yang sama terjadi seperti di Indonesia. Kebakaran membuat hutan dan lahan 70 ribu hektare hangus terbakar. Kebakaran hebat ini telah menewaskan 1 warga dan puluhan warga lainnya dievakuasi.

Kebakaran hutan ini merembet ke permukiman warga dan menghanguskan sekitar 400 rumah. Kabut asap di kawasan itu juga sangat pekat dan mengganggu pernapasan. (Dan/Rmn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.