Sukses

Pentagon Batal Pakai 80 Ribu Ponsel BlackBerry, Kenapa?

80 ribu unit BlackBerry yang rencananya akan digunakan untuk mendukung sistem manajemen keamanan baru Pentagon, ternyata hanya hoax.

Departemen Pertahanan Amerika Serikat, Pentagon, belum lama ini mengumumkan bahwa pihaknya akan menggunakan sistem manajemen keamanan baru yang dijalankan melalui ratusan ribu perangkat smartphone.

Salah satu perangkat yang rencananya akan digunakan Pentagon adalah BlackBerry, sebanyak 80 ribu unit. Sisanya adalah 1.800 perangkat non-BlackBerry seperti iPad generasi ketiga dan keempat, iPhone 4S, iPhone 5, Samsung Tab 10,1 inci, Samsung Galaxy S3, dan Motorola Droid Razr.

Namun meskipun perangkat di atas telah menjadi bagian dari inventaris Pentagon, belum ada ketentuan baru terkait penggunaan perangkat tersebut.

"Sama sekali belum ada perintah untuk menggunakan perangkat BlackBerry baru. Keterangan resmi yang dikeluarkan penunjukkan kontraktor militer AS `Defense Information Systems Agency (DISA)` pada 16 Januari 2014 tidak pernah menyinggung akan membeli perangkat baru," kata Pentagon.

Sementara 80 ribu unit BlackBerry 1.800 unit perangkat non-BlackBerry, direferensikan dalam rilis sebagai inventaris yang dimiliki Pentagon pada saat ini. Jadi kesimpulannya, Pentagon tidak akan membeli perangkat BlackBerry di masa yang akan datang.

Disebutkan bahwa Pentagon sebelumnya akan menyediakan dana sebesar USD 16 juta atau sekitar Rp 192,77 milyar untuk membeli puluhan ribu smartphone untuk mendukung sistem manajemen keamanan baru.

Dana besar yang disediakan pemerintahan Amerika Serikat itu bertujuan untuk mengantisipasi dan memastikan bahwa 300 ribu penggunanya yang berasal dari kalangan militer atau jaringan militer tidak membocorkan data akibat kerusakan jaringan mobile. (isk)


Baca juga:
80 Ribu Handset BlackBerry Akan Perkuat Sistem Keamanan Pentagon
BlackBerry Jadi Perusahaan Paling Dibenci di Amerika Serikat
Aplikasi Android Berjalan di BB10, Resikonya?

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini