Sukses

Elon Musk Jadi Bulan-bulanan Warganet Usai Sebut WhatsApp Bagikan Data Pengguna

Elon Musk menyentil WhatsApp, kali ini ia menyebut aplikasi pesan milik Meta ini membagikan data pengguna tiap malam. Warganet pun langsung memenuhi kolom balasan dengan mengolok sang orang terkaya di dunia.

Liputan6.com, Jakarta - Pemilik jejaring sosial X (yang dahulu bernama Twitter) dan CEO Tesla Elon Musk jadi bulan-bulanan warganet gara-gara kembali menyentil WhatsApp melalui unggahan di akun X-nya.

Dalam unggahannya pada 25 Mei 2024, Elon Musk menuliskan, "WhatsApp mengekspor data pengguna tiap malam. Sejumlah orang masih menganggap (WhatsApp) aman."

Unggahan ini dia kicaukan bukan tanpa sebab. Ia mengutip unggahan pengguna X lain yang merekap ada 12 kabar terbaru. Poin terakhir menunjukkan informasi kalau WhatsApp mengekspor data pengguna tiap malam.

"WhatsApp mengekspor data pengguna tiap malam, data itu dianalisis dan dipakai untuk iklan tertarget, membuat pengguna sebagai produk mereka, bukan pelanggan," tulis kicauan seorang pengguna X.

Mengutip The News.com, Minggu (26/5/2024), WhatsApp belum merespon tudingan Elon Musk. Namun, WABetaInfo, sebuah website yang menyediakan berbagai informasi tentang WhatsApp mengunggah respon atas tudingan Elon Musk di platform X.

"Sangat mudah menyalahkan WhatsApp ketika kamu memiliki sebuah produk untuk dipromosikan, seperti aplikasi pesan X dan enkripsi end-to-end. Ini alasan utama Elon Musk kerap membagikan disinformasi terkait WhatsApp," tulis akun WABetaInfo.

WABetaInfo menambahkan kicauannya. "WhatsApp tidak membagikan data pengguna tiap malam untuk alasan iklan. WhatsApp memiliki fitur backup lokal di Android yang selalu ada di perangkat mereka. Pengguna bisa memverifikasi ini menggunakan tool analisis trafik untuk mengecek permintaan HTTP mereka."

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Bukan Pertama Kalinya Senggol Produk Milik Meta

Ini bukan pertama kalinya Elon Musk menyerang WhatsApp ataupun grup Meta. Sebelumnya Elon Musk juga menarget Meta Platform yang disupervisi oleh Mark Zuckerberg sang pendiri Facebook.

Kala itu pada awal bulan Mei 2024, Elon Musk menyebut Meta cukup serakah dalam mengklaim kredit untuk iklan yang dijalankan di platformnya.

Elon Musk dan Zuckerberg, sebagaimana diketahui, merupakan rival. Ini sudah umum diketahui oleh orang-orang yang mengikuti keduanya.

Selain itu, kedua bos perusahaan teknologi ini sempat berencana mau mengadakan tanding dalam kandang. Rencana tersebut sempat digadang-gadang sebagai pertarungan adu jotos abad ini. Namun, pertarungan keduanya tak pernah benar-benar jadi secara langsung.

 

3 dari 4 halaman

Malah Jadi Bulan-bulanan Warganet

Sementara itu di kolom balasan X Elon Musk, warganet justru mengolok-olok Elon Musk dan produknya.

"Lol, bahkan bahkan X justru mengirim informasi ID kami ke Israel melalui perusahaan Likud. Kamu serius? (menyebut WhatsApp tidak aman?" tulis seorang warganet. 

Ada pula warganet yang justru bilang kalau mereka butuh platform X yang lebih aman. "Kami butuh X yang lebih aman, sekaranglah waktunya," tulis warganet tersebut. 

"Tolong jangan ekspor data kami ke Israel," tulis warganet yang lainnya. 

4 dari 4 halaman

Elon Musk Sebut AI Bakal Ambil Alih Pekerjaan Manusia

Sementara itu, miliarder Elon Musk mengatakan, kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) akan mengambilalih seluruh pekerjaan. Ia menilai, hal itu tidak selalu buruk.

"Mungkin tidak ada di antara kita yang akan memiliki pekerjaan,” ujar Elon Musk, saat konferensi teknologi tentang AI pada Kamis, 23 Mei 2024, seperti dikutip dari CNN.

Elon Musk menggambarkan masa depan di mana pekerjaan akan menjadi pilihan. “Jika Anda ingin melakukan pekerjaan yang mirip dengan hobi, Anda dapat melakukan suatu pekerjaan,” ujar dia.

Akan tetapi sebaliknya, ia menuturkan, AI dan robot akan menyediakan barang dan jasa apapun yang Anda inginkan.

Ia mengatakan, agar skenario ini berhasil diperlukan penghasilan tinggi universal meski ia tidak menjelaskan seperti apa skenario tersebut. "Tidak akan ada kekurangan barang dan jasa,” tutur dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.