Sukses

Peringatan, Jangan Pakai Smartwatch yang Bisa Ukur Kadar Gula Darah Tanpa Jarum! Ini Alasannya

FDA belum mengizinkan dan menyetujui smartwatch atau cincin pintar apa pun yang dimaksudkan untuk mengukur atau memperkirakan nilai glukosa darah

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pengawas Obat dan Makanan (Food and Drug Administration/FDA) memperingatkan masyarakat untuk menjauhi smartwatch (jam tangan pintar) dan cincin pintar yang mengklaim dapat mengukur kadar gula darah tanpa menusukkan jarum ke kulit.

“FDA belum mengizinkan dan menyetujui smartwatch atau cincin pintar apa pun yang dimaksudkan untuk mengukur atau memperkirakan nilai glukosa darah,” tulis lembaga kesehatan tersebut, dikutip dari Engadget, Jumat (23/2/2024).

FDA menegaskan pemantauan gula darah non-invasif saat ini tidak dapat dilakukan pada perangkat konsumen mana pun.

Perangkat wearable populer seperti Apple Watch dan cincin Oura, sebaliknya, dapat dipasangkan dengan perangkat wearable resmi FDA seperti Dexcom G7, yang menggunakan jarum untuk membaca kadar gula darah.

Smartwatch atau cincin pintar untuk memantau kadar gula darah tanpa menusukkan jarum ke kulit sebenanya merupakan kemajuan besar dalam bidang medis, namun hal ini tidak disarankan FDA.

"Jam tangan pintar dan cincin pintar saat ini tidak secara langsung menguji kadar glukosa darah,” FDA menambahkan.

Baik Apple dan Samsung telah menciptakan teknologi ini selama bertahun-tahun. Tahun lalu, Bloomberg melaporkan bahwa pemantauan gula darah tanpa suntikan buatan Apple sudah dalam 'tahap pembuktian konsep'.

Teknologi itu disebut bakal dipasarkan setelah perusahaan berhasil menemukan cara untuk memperkecil ukurannya.

Apple telah mengerjakan proyek ini sejak tahun 2010, meskipun mungkin masih perlu waktu bertahun-tahun sebelum teknologi tersebut cukup kecil untuk dimasukkan ke dalam Apple Watch.

Samsung juga sedang menjajaki cara untuk memasukkan teknologi tersebut ke dalam Galaxy Ring, produk yang baru-baru ini diumumkan perusahaan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

15 Persen Penduduk Indonesia Kena Diabetes, Jokowi: Tolong Sering Cek Gula Darah

Di sisi lain, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan masyarakat untuk memeriksa kesehatan secara rutin. Termasuk mengecek tekanan darah, kolesterol dan gula darah.

"Tolong sering dicek yang namanya tensi, kalau tensi kita normal baik, tidak di bawah 90 dan tidak di atas 140, artinya kita sehat," kata Jokowi saat bertemu dengan peserta Jaminan Kesehatan Nasional dari BPJS Kesehatan di Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta pada Selasa, 30 Januari 2024.

Selain mengecek tekanan darah, Jokowi pun mengingatkan masyarakat untuk memeriksa kadar gula dalam darah. Terlebih, jumlah orang dengan diabetes di Indonesia tinggi.

"Cek juga gula darah, penting ini karena 15 persen dari penduduk kita itu terkena diabetes, terkena gula, karena kita senangnya manis-manis," kata Jokowi mengutip Antara.

Ia juga menyampaikan pesan kepada ibu hamil untuk rutin memeriksakan kesehatan di fasilitas kesehatan. Terlebih saat ini sudah tersedia alat pemindai kehamilan bernama ultrasonografi atau USG di puskesmas.

Saat ini, sudah ada 10 ribu puskesmas di seluruh Indonesia yang sudah dilengkapi USG. Sehingga, ibu hamil bisa mengecek kandungan dan mengetahui kondisi janin. Bila ditemukan permasalahan atau penyulit tenaga kesehatan bisa melakukan upaya lebih lanjut demi menyelamatkan ibu dan janin. 

3 dari 4 halaman

Memanfaatkan Kartu JKN - BPJS Kesehatan

Jokowi mengatakan bahwa peserta JKN yang diselenggarakan BPJS Kesehatan bisa mendapatkan pelayanan kesehatan. Termasuk untuk menjalani operasi katarak hingga cuci darah.

"Rp820 ribu sekali cuci darah, kalau tipe A Rp1,2 juta, bayangkan seminggu dua kali, setahun berapa, sepuluh tahun berapa. Itulah tugas pemerintah, tugas negara memberikan jaminan kepada rakyatnya yang sakit," kata Jokowi.

Jokowi juga mengapresiasi atas pelayanan rumah sakit yang berjalan dengan baik. Ia pun mengimbau masyarakat untuk terus menjaga kesehatan dan menjalankan pola hidup yang sehat.

"Saya cek ke rumah sakit pelayanannya juga cepat, memang antre ada yang kadang-kadang satu jam, 1,5 jam, karena yang ingin dilayani banyak memang harus antre. Di puskesmas juga penuh yang paling penting memang sekali lagi kita jaga kesehatan kita masing-masing, jaga pola makan," katanya.

4 dari 4 halaman

Daftar 10 Negara dengan Kasus Diabetes Tertinggi di Dunia (Liputan6.com/Abdillah)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.