Sukses

Microsoft Mulai Uji Copilot di Windows 10, Cek Cara Pakainya

Setelah memperkenalkan Copilot Windows 10 versi 22H2, Microsoft kini memperluas pengujiannya untuk pengguna secara luas.

Liputan6.com, Jakarta - Setelah memperkenalkan Copilot di Windows untuk Windows 10 versi 22H2 minggu lalu, Microsoft kini mulai memperluas pengujiannya untuk pengguna secara luas. 

Dikutip dari Gadgets Now, Minggu (26/11/2023), pengguna Windows 10 kini bisa mencoba preview Copilot yang sebelumnya hanya tersedia di Windows 11.

Copilot di Windows 10 disebut mirip dengan tampilan di Windows 11. Ada tombol di sisi kanan taskbar yang memungkinkan pengguna mengakses chatbot AI (kecerdasan buatan) tersebut.  

Meski demikian, ada beberapa perbedaan dalam fiturnya. Beberapa skill atau tindakan Copilot untuk Windows 11, tidak tersedia di Windows 10.

Rencananya, preview Copilot di Windows 10 akan dirilis global secara bertahap di berbagai pasar termasuk Amerika Utara, sebagian Asia, dan Amerika Selatan. 

Dijelaskan, Microsoft Copilot ini akan tersedia untuk Windows 10 edisi Home dan Pro. Pengguna Windows 10 yang tertarik menjajal Copilot di versi 22H2 bisa mendapatkan akses melalui Release Preview Channel di Windows Insider Program for Business.

Adapun untuk mengetahui cara penggunaan Copilot di Windows 10, pengguna bisa melakukan langkah-langkah berikut.

  • Untuk mulai menggunakan Copilot, pengguna dapat mengklik ikon Copilot yang terletak di taskbar.
  • Langkah ini akan membuka jendela obrolan, memungkinkan pengguna memasukkan pertanyaan atau permintaan.
  • Kemudian, Copilot akan merespons dengan memberikan informasi atau saran terkait.
  • Pengguna juga memiliki opsi berinteraksi dengan Copilot menggunakan perintah suara dengan mengklik ikon mikrofon di dalam jendela obrolan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Gantikan Bing Chat dengan Copilot, Microsoft Ingin Saingi ChatGPT

Sebelumnya, Microsoft memutuskan untuk mengganti nama Bing Chat menjadi Copilot. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar bisa bersaing lebih baik dengan ChatGPT. 

Perubahan ini terjadi setelah Microsoft berusaha memperkenalkan Bing Chat sebagai bagian dari mesin pencari Bing, dengan antarmuka obrolan yang mirip dengan ChatGPT. 

 Microsoft memulai inovasi besar mereka dalam pengembangan kecerdasan buatan (AI) awal tahun ini dengan Bing Chat, tetapi sekarang mereka lebih memilih untuk mengidentifikasikan produknya dengan Copilot, padahal Bing Chat belum genap berumur satu tahun. 

Perubahan nama ini datang hanya beberapa hari setelah OpenAI mengumumkan bahwa 100 juta orang menggunakan ChatGPT setiap minggunya, menunjukkan intensitas persaingan antara Microsoft dan OpenAI di ranah asisten AI.

"Bing Chat dan Bing Chat Enterprise sekarang akan menjadi Copilot," ungkap manajer umum Microsoft 365 Colette Stallbaumer kepada The Verge, dikutip Jumat (17/11/2023). 

Perubahan ini mencerminkan strategi Microsoft dalam bersaing dengan ChatGPT dan memposisikan Copilot sebagai pilihan yang menarik untuk konsumen dan bisnis.

Copilot ditawarkan oleh Microsoft dalam dua varian, yaitu versi gratis dan versi berbayar bernama Copilot untuk Microsoft 365. 

Versi gratis dapat diakses di Bing dan Windows, tetapi akan memiliki domain khusus di copilot.microsoft.com. Pengguna bisnis akan masuk ke Copilot dengan Entra ID, sementara konsumen membutuhkan Akun Microsoft.

Ini merupakan upaya Microsoft dalam merespons popularitas ChatGPT dan memastikan bahwa produk mereka tetap relevan dan bersaing di pasar yang semakin kompetitif.

3 dari 4 halaman

Bing Tetap Dipakai di Copilot

Dengan rebranding terbaru ini, Copilot menjadi entitas yang berdiri sendiri. Ini memungkinkan pengguna mengaksesnya tanpa perlu membuka Bing. Bing kini hanya menjadi bagian dari dukungan untuk Copilot. 

Langkah ini merupakan pergeseran yang menarik, mengingat upaya keras Microsoft untuk memperkenalkan Bing Chat sebagai bagian baru dari mesin pencarinya dan mencoba mengambil pangsa pasar dari Google.

Meskipun Copilot tidak lagi bergantung pada Bing sebagai pintu utama, Microsoft tetap menegaskan bahwa Bing tetap menjadi teknologi yang mendukung berbagai pengalaman di dalam Copilot.

Direktur Komunikasi di Microsoft Caitlin Roulston menyatakan bahwa Bing tetap menjadi pemimpin dalam industri pencarian.

Pada awal peluncuran Bing Chat, Microsoft melakukan pertanyaan jawab internal untuk mendapatkan pemahaman tentang respons terhadap dorongan pencarian AI mereka. 

Kepala Pemasaran Konsumen Microsoft, Yusuf Mehdi, menjelaskan mengapa mereka tetap menggunakan merek Bing saat itu.

Mehdi menyorot nilai positif dari merek Bing, termasuk nama yang mudah diingat, kesederhanaan, cakupan global, dan nilai merek sekitar USD 200 juta dolar.

Meskipun Bing tidak lagi menjadi pintu masuk utama untuk Copilot, masih belum jelas sejauh mana dorongan pencarian AI berhasil bagi Microsoft.

Saat ini, Google tetap mendominasi pangsa pasar pencarian dengan lebih dari 91 persen, menunjukkan bahwa persaingan di bidang ini tetap sengit.

Rebranding ini mencerminkan strategi Microsoft dalam mengembangkan dan memposisikan Copilot sebagai entitas yang independen, meskipun tetap memanfaatkan keunggulan teknologi dan merek Bing.

4 dari 4 halaman

Microsoft Blokir Akses Karyawan ke ChatGPT

Di sisi lain, Microsoft dikabarkan sempat melakukan pemblokiran akses karyawan ke ChatGPT karena masalah keamanan. 

Dikutip dari Gizchina, Senin (13/11/2023), pembatasan tersebut dilakukan Microsoft atas alasan "masalah keamanan dan data."

Perusahaan menekankan bahwa ChatGPT adalah layanan eksternal pihak ketiga, sehingga pihaknya harus berhati-hati akan risiko privasi dan keamanan. Namun, pembatasan tersebut hanyalah sementara waktu.

Pembatasan akses karyawan ke ChatGPT ini dilakukan karena terjadi kesalahan saat Microsoft menguji sistem untuk bahasa besarnya (LLM).

“Kami sedang menguji sistem kontrol titik akhir untuk LLM dan secara tidak sengaja mengaktifkannya untuk semua karyawan. Kami memulihkan layanan segera setelah mengidentifikasi kesalahan yang terjadi," kata pihak Microsoft.

Sekadar informasi, Microsoft telah memasukkan model AI milik OpenAI ke dalam produknya, seperti Bing Chat dan Bing Image Creator.

Dengan demikian, perusahaan mendorong karyawan (terutama pelanggan) untuk menggunakan layanan Bing Chat Enterprise dan ChatGPT Enterprise yang diklaim memiliki tingkat perlindungan privasi dan keamanan lebih baik.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini