Sukses

Viral Video Iron Dome Israel Malfungsi Malah Hantam Kawasan Tel Aviv, Warganet: Itu Atas Izin Allah

Sejumlah video viral di internet menunjukkan rudal Iron Dome Israel mengalami malfungsi dan justru berbalik ke kawasan Tel Aviv, warganet pun mengucapkan semua ini terjadi atas izin Allah.

Liputan6.com, Jakarta - Media sosial ramai dengan video yang memperlihatkan sistem pertahanan udara Iron Dome Israel mengalami malfungsi. Gara-gara malfungsi yang terjadi, rudal iron dome Israel itu justru menyerang sebuah kawasan di Tel Aviv, Israel.

Video-video viral ini beredar salah satunya di jejaring sosial X alias Twitter. Terlihat, beberapa rudal berterbangan limbung dan justru turun lagi ke arah bawah dan mengenai kawasan hunian di Tel Aviv.

Ada pula video yang menunjukkan sisi lain dari rudal iron dome Israel yang mengalami malfungsi justru jatuh di atas rumah.

Unggahan video iron dome Israel mengalami malfungsi dan justru mengenai kawasan perumahan di Tel Aviv ini pun membuat warganet girang. Pasalnya, selama beberapa minggu terakhir, serangan udara Israel telah melululantahkan wilayah Jalur Gaza, Palestina.

Bahkan tidak tanggung-tanggung, lebih dari 9.000 nyawa, termasuk anak-anak dan wanita jadi korban. Dunia pun mengecam Israel atas apa yang orang-orang sebut sebagai genosida terhadap bangsa Palestina.

Terkait rudal iron dome Israel malfungsi dan menabrak kawasan di Tel Aviv ini pun warganet justru menyebut semua adalah karena kuasa Allah.

Warganet juga berdoa agar semua kejahatan yang dilakukan Israel segera kembali berbalik.

"Semoga semua kejahatan yang pernah mereka lalukan juga segera dikembalikan ke mereka," kata seorang warganet.

"Maha Suci Allah atas segala kuasa-Nya," tulis netizen yang lain.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Warganet Ucap Pujian untuk Allah hingga Nyinyiri Israel

Ada pula yang menyebut kalimat takbir "Allahu Akbar" saat melihat kondisi iron dome Israel yang mengalami malfungsi dan menghantam kawasan Tel Aviv.

"Sangat menyenangkan, kemarin ada perkumpulan di monas untuk mendukung Palestina. Keesokan paginya berita iron dome Israhell mulai menyerang Israhell sendiri, sungguh berita yang menenangkan hati," kata warganet lainnya yang mendukung Palestina.

Ada juga netizen yang menyebut bahwa di dunia ini tidak ada sistem yang aman.

"Tidak ada sistem yang aman, hanya sistem Allah yang bekerja sempurna," kata seorang warganet.

Ada pula yang menyebutkan bahwa malfungsinya iron dome Israel karena izin Allah. "Sesungguhnya itu dibelokkan oleh malaikat atas izin Allah, subhanallah," tulis seorang warganet.

Lalu, ada juga yang skeptis. "Nantinya dibilang rudal Hamas, padahal punya sendiri tapi merasa jadi korban," tulis seorang netizen dengan penuh kekesalan.

Ada juga yang memuji Tuhan atas hal ini. "Tiada daya dan upaya kecuali milik Allah," kata seorang warganet.

3 dari 4 halaman

Merusak Properti Lokal

Salah satu video diunggah oleh akun Twitter Quds News Network. Ini merupakan sebuah agensi berita Palestina yang diduga memiliki afiliasi dengan Hamas dan Jihad Islam Palestina.

Sekadar informasi, QNN sendiri populer di kalangan pengguna internet Palestina muda karena presensinya yang kuat di dunia maya. Sementara, dikutip dari kanal Global Liputan6.com, sistem iron dome yang dirancang untuk melindungi terhadap senjata jarak pendek yang masuk ke kawasan Israel, justru gagal mencapai target yang diinginkan. 

Mengutip Middle East Monitor, Selasa (7/11/2023), unit yang disebut "rudal pencegat" itu justru membuat rudal berputar di langit dan mendarat di Tel Aviv serta merusak properti lokal. Sejauh ini belum ada laporan korban jiwa akibat kerusakan tersebut.

Israel memiliki setidaknya sepuluh Iron Dome yang ditempatkan di seluruh negeri untuk melindungi warga sipil dan infrastruktur penting. Masing-masing unit mampu mempertahankan hingga hampir 60 mil persegi wilayah. Iron Dome dituntut mampu menetralisir ancaman yang dilancarkan hingga jarak 43 mil.

Al Jazeera mengutip Israely Army Radio melaporkan bahwa sebuah rudal pencegat Iron Dome tidak berfungsi dan mendarat di permukiman Rishon LeZion, selatan Tel Aviv. Sementara, sebuah video yang beredar di media sosial pada hari Minggu 5 November menunjukkan satu rudal pencegat Iron Dome tidak berfungsi dan berbalik arah, menargetkan daerah yang dihuni pemukim di permukiman Rishon LeZion.

Surat kabar Israel Yedioth Ahronoth membenarkan bahwa polisi Israel mengatakan sebuah roket mendarat di dekat permukiman tersebut.

Brigade Al-Qassam, sayap militer Palestinian Resistance Movement Hamas (Gerakan Perlawanan Palestina Hamas), mengatakan pihaknya menargetkan Tel Aviv dengan sejumlah roket sebagai tanggapan atas pembantaian Israel terhadap penduduk sipil di Gaza.

4 dari 4 halaman

Tentang Iron Dome Israel

Sementara itu, kanal Hot Liputan6.com menjelaskan Iron Dome bukan hanya mewakili pencapaian teknologi yang luar biasa, tetapi juga memiliki dampak signifikan terhadap dinamika politik dan keamanan di suatu kawasan.

Iron Dome mampu mendeteksi, melacak, dan mengintersep roket dan rudal dengan tingkat akurasi yang tinggi. Dengan kemampuannya ini, maka suatu wilayah yang menggunakan Iron Dome akan aman dari serangan udara.

Iron Dome adalah sistem pertahanan udara yang digunakan oleh Israel. Sistem ini menggunakan teknologi radar canggih untuk melacak misil yang datang dan menggunakan misil pelacak Tamir untuk menghancurkannya.

Setiap baterai Iron Dome biasanya terdiri dari tiga hingga empat peluncur, masing-masing mampu membawa hingga 20 misil pelacak Tamir. Sistem ini dapat secara efektif mengintersep roket yang diluncurkan dari jarak dua hingga 40 mil.

Beroperasi sejak tahun 2011, Iron Dome telah menunjukkan tingkat keberhasilan yang tinggi dalam mengintersep roket yang mengincar Israel. Misalnya, selama serangan roket yang dilakukan oleh Jihad Islam Palestina pada bulan Mei, sistem ini berhasil mengintersep 95,6 persen roket yang diluncurkan ke wilayah Israel.

Iron Dome biasanya ditempatkan strategis di sekitar kota dan wilayah berpenduduk yang pernah menjadi sasaran roket masuk di masa lalu.

Sistem ini beroperasi berdasarkan data pelacakan dan hanya melepaskan pelacak saat roket masuk mengancam wilayah berpenduduk, sehingga memastikan roket yang mendarat di wilayah yang tidak berpenduduk tidak diintersep.

Meskipun sistem ini efektif, ada batasannya, terutama ketika berhadapan dengan jumlah roket yang besar, karena memiliki jumlah misil pelacak yang terbatas sebelum perlu diisi ulang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.