Sukses

Elon Musk Akan Hapus Fitur Blokir di Media Sosial X, Ini Alasan dan Konsekuensinya

Elon Musk berencana menghapus fitur blokir di media sosial X, namun hal ini dapat menimbulkan masalah dengan Google dan Apple yang memiliki pedoman peninjauan aplikasi. Apa yang akan dilakukan Elon Musk untuk mengatasi hal ini?

Liputan6.com, Jakarta - Elon Musk kembali mencuri perhatian dunia media sosial, ketika dirinya berencana untuk menghapus fitur blokir di X atau dulu dikenal sebagai Twitter. "Blokir akan dihapus sebagai ‘fitur’, kecuali DM,” tulisnya.

Karena keputusannya, aplikasi media sosial X itu terancam didepak dari Google Play Store atau Apple App Store. Kenapa?

Selang beberapa waktu bos Tesla itu mengunggah rencananya tersebut di akunnya, seorang pengguna media sosial X memberikan sebuah informasi terkait keinginan Elon Musk itu.

Lewat fitur Community Notes, dia menyertakan link ke pedoman peninjauan di Apple App Store dan Google Play Store.

Dalam pedoman App Store, tertulis "aplikasi dengan konten berbasis pengguna atau layanan jejaring harus memiliki fitur blokir pengguna dan konten."

Hal serupa juga tertulis di pedoman Google Play menyatakann, "Aplikasi yang berisi atau menampilkan [konten buatan pengguna]… harus menerapkan moderasi UGC yang kuat, efektif, dan berkelanjutan yang… Menyediakan sistem dalam aplikasi untuk memblokir UGC dan pengguna.”

Lalu apakah aplikasi X ini akan diblokir Google dan Apple jika fitur blokir dihapus? Belum tentu.

Mengutip Variety, Selasa (22/8/2023), Elon Musk sudah mempersiapkan "sesuatu lebih baik" dibandingkan fitur blokir Twitter dan mute (senyapkan) saat ini.

Diketahui, fungsi mute di X/Twitter saat ini hanya menyembunyikan akun individual yang tidak ingin tampil di timeline. Seperti apa fungsi mute lebih kuat dalam pikiran Elon Musk?

Aqueel Miqdad, seorang insinyur perangkat lunak di media sosial X, menyarankan dalam sebuah postingan, “Kami dapat membuat bisu menjadi lebih kuat, seperti tidak mengizinkan orang Anda bisukan membalas atau mengutip Anda."

"Kami juga dapat mentransfer daftar blokir [Anda] ke daftar bisu," kata Aqueel. Senada dengan bosnya, Aqueel berpendapat fitur blokir, secara praktis, tidak berguna.

“Mencegah akun melihat postingan Anda dalam praktiknya tidak berhasil. Siapa pun dengan niat apa pun dapat mengetahui apa posting Anda hanya dengan membuat akun lain atau keluar," ujarnya di media sosial tersebut.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

X Lelang Barang-Barang dari Kantor Twitter

Kantor Pusat Twitter di San Francisco, California pada 4 November 2022. Setengah dari 7.500 karyawan Twitter diberhentikan pada 4 November, sebuah dokumen internal menunjukkan, ketika pemilik baru Elon Musk memulai perombakan besar-besaran dari perusahaan yang bermasalah. (AFP/Samantha Laurey)

Di sisi lain, usai melakukan perubahan besar-besaran dari Twitter ke X baik dari sisi produk media sosial dan kantor, Elon Musk kini melakukan lelang barang-barang Twitter dari kantornya.

Beberapa memorabilia yang akan dilelang mulai dari meja kopi, lampu neon logo Twitter, seperangkat alat musik, peralatan elektronik, sofa, meja, sampai dengan beberapa lukisan.

Lelang dilakukan di laman Heritage Global Partners mulai tanggal 12 September 2023 pukul 7 pagi Waktu Pasifik sampai dengan 14 September 2023 pukul 9 pagi waktu pasifik.

Lelang ini sendiri diberi tajuk "Twitter Rebranding: Online Auction Featuring Memorabilia, Art, Office Assets & More!" Adapun, harga yang ditawarkan mulai dari USD 25 (sekitar Rp 383 ribu).

Dikutip dari laman Heritage Global Partners, Minggu (13/8/2023), salah satu lukisan adalah gambar reka ulang foto selfie bersama sejumlah artis, yang dilakukan oleh Ellen DeGeneres di Piala Oscar 2014.

Selain itu, ada juga lukisan Mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama memeluk sang istri usai menang Pilpres AS untuk kedua kalinya, dengan judul "Four More Years."

3 dari 4 halaman

Lelang Logo Burung Biru Twitter

Beberapa jam setelah Elon Musk secara resmi meluncurkan rebranding platform media sosial Twitter dengan logo

X juga melakukan lelang untuk sejumlah penanda dan papan dengan logo Twitter burung biru, hingga logo "#" dan "@", yang pernah dipasang di kantor mereka di San Francisco, California.

Mengutip The Guardian, X telah mendaftarkan 584 lot dalam lelang mereka ini. Bahkan, salah satu logo burung biru Twitter juga masih terpasang di kantor pusat perusahaan, juga ikut dicantumkan ke dalam daftar barang yang dilelang.

"Burung masih terpasang di sisi bangunan. Pembeli bertanggung jawab untuk mempekerjakan Perusahaan Berlisensi SF dengan Izin yang sesuai," tulis deskripsi untuk logo tersebut.

Awal tahun ini, Elon Musk juga telah mengadakan lelang untuk lebih dari 600 barang, termasuk furnitur dan barang, dari kantor pusat Twitter di San Francisco. 

4 dari 4 halaman

Twitter Ganti Nama Jadi X

<p>Twitter Resmi Ubah Logo Burung Biru Ikonik ke X di Browser, Aplikasi versi Mobile Belum Berubah. (Liputan6.com/ Yuslianson)</p>

Patung burung Twitter dijual dengan harga USD 100.000 (Rp 1,5 miliar), sementara tanda digital neon setinggi 10 kaki yang menunjukkan logo burung dijual di angka USD 40.000 (sekitar Rp 613 juta).

Elon Musk sendiri telah mengganti logo Twitter dari yang semua adalah burung biru bernama Larry, kini jadi huruf X. Perubahan ini pertama hadir di laman Twitter, dan selanjutnya diikuti pada Android dan iOS.

Seiring dengan perubahan logo Twitter jadi X ini, sang pemilik Twitter juga mengganti logo Twitter di kantor pusatnya di San Francisco, Amerika Serikat.

Elon Musk pernah mengungkapkan dirinya terinspirasi untuk membuat X menjadi "aplikasi segalanya", dari aplikasi WeChat di Tiongkok.

(Ysl/Dam)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini