Sukses

Apple Umumkan Fitur Keamanan Baru untuk Lindungi Pengguna dari Bahaya AI

Menurut Apple, mereka akan memanfaatkan Artificial Intelligence untuk melawan bahaya yang diciptakan oleh teknologi itu sendiri dengan berbagai fitur keamanan baru.

Liputan6.com, Jakarta - Pimpinan Apple Software Engineering, Craig Federighi, telah berbicara tentang fitur privasi baru yang diumumkan dalam WWDC 2023 kemarin. Ia menyoroti upaya perusahaan untuk melindungi pengguna dari berbagai ancaman terkait kecerdasan buatan melalui fitur di iOS 17.

Menurut Apple, mereka akan memanfaatkan Artificial Intelligence untuk melawan bahaya yang diciptakan oleh teknologi itu sendiri, sebagaimana dikutip dari 9to5Mac, Rabu (7/6/2023).

Salah satu fitur keamanan iPhone yang diungkap Apple pada konferensi tersebut adalah Private Browsing. Perusahaan menyatakan, perlindungan sidik jari diberikan untuk mencegah situs web melacak perangkat.

Private Browsing juga akan terkunci ketika tidak digunakan, sehingga pengguna tidak perlu was-was  saat sedang jauh dari perangkat.

Tidak hanya itu, mode ini akan secara otomatis menghapus ID pengguna. Hal ini bertujuan untuk menghindari pelacakan perangkat atau akun pengguna ketika mengakses suatu tautan.

Selanjutnya, iOS 17 meningkatkan perlindungannya dengan memastikan semua aplikasi meminta izin pengguna sebelum dapat mengakses koleksi foto di perangkatnya. 

Dengan opsi Limited Access, pengguna bakal diperlihatkan informasi lebih detail tentang akses yang telah diberikan. Pengingat izin aplikasi juga akan muncul sesekali, sehingga pengguna dapat mencabut akses jika sudah tidak diperlukan.

Selain dengan fitur keamanan tersebut, bagaimana cara Apple melindungi pengguna dari ancaman kecerdasan buatan alias AI?

Dalam konferensinya, Apple menyatakan bahwa mereka menyadari manfaat dan risiko yang ditimbulkan oleh teknologi AI. Karenanya, perusahaan telah berusaha untuk melindungi penggunanya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Apple Sebut AI Bisa Identifikasi Kerentanan Kode

Dengan pemanfaatan yang tepat, Apple meyakini bahwa teknologi AI mampu memerangi ancamannya sendiri.

Menghadapi masalah keamanan, alat AI dapat digunakan untuk mengidentifikasi kerentanan kode yang biasa disalahgunakan peretas.

Federighi mencatat, Apple menggunakan sejumlah alat analitis statis dan dinamis untuk membantu perusahaan menemukan potensi kecacatan kode yang mungkin sulit dideteksi manusia.

“Ketika alat AI semakin canggih, kami akan berada di garis depan dalam memanfaatkan alat tersebut untuk menemukan masalah dan mengatasinya sebelum penyerang dapat menggunakan alat serupa,” ungkap Federighi kepada FastCo.

 

3 dari 4 halaman

Fitur Lockdown dan Check-In

Di sisi lain, Apple juga memperkuat mode Lockdown di iOS 17 dengan memblokir iPhone agar tidak terhubung ke jaringan seluler 2G dan jaringan nirkabel tidak aman yang bergabung secara otomatis. Mode ini pun turut dihadirkan pada Apple Watch untuk pertama kalinya. 

Lebih lanjut,Apple juga menambahkan fitur keamanan terbaru yang mengambil alih tugas check-in bersama anggota keluarga saat bepergian. 

Adapun cara kerja dari fitur ini adalah dengan memberi tahu teman dan anggota keluarga pengguna secara otomatis saat pengguna tiba di tempat tujuan.

Jika pergerakan pengguna menuju tujuan tidak terdeteksi, kontak yang telah dipilih sebelumnya akan mendapatkan lokasi perangkat pengguna, tingkat baterai, dan status layanan seluler.

4 dari 4 halaman

iOS 17 Beta Bisa Dijajal Secara Gratis

Saat ini, iOS 17 hanya tersedia untuk pengembang melalui program “Developer Beta”. Untuk dapat menjajalnya, pengguna dapat menunggu Apple meluncurkan versi beta publik pada Juli mendatang.

Namun baru-baru ini, Apple telah menghapus kebijakan yang mewajibkan pengembang beta untuk membayar biaya tahunan sebesar USD 99 atau sekitar Rp 1,4 jutaan. 

Dengan kebijakan ini, pengguna dapat menginstal berbagai versi beta, termasuk iOS 17 yang baru diperkenalkan tanpa perlu menunggu versi beta publik.

Kendati demikian, rupanya tidak sembarang orang dapat mengakses developer beta. Pengguna harus memiliki Apple ID atau akun yang terdaftar di Program Developer.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.