Sukses

Dicurigai Pakai Bot Manipulasi Streaming, Spotify Hapus Puluhan Ribu Lagu Buatan AI

Spotify dilaporkan telah menghapus puluhan ribu lagu dari perusahaan AI generatif, Boomy, yang dicurigai menggunakan bot untuk memanipulasi streaming.

Liputan6.com, Jakarta - Spotify dilaporkan telah menghapus puluhan ribu lagu dari perusahaan AI generatif di platformnya. Platform streaming musik ini mengambil langkah tersebut setelah Universal Music mendeteksi aktivitas mencurigakan pada lagu-lagu Boomy. 

Mengutip Engadget, Rabu (10/5/2023), Universal Music mencurigai Boomy menggunakan bot untuk meningkatkan jumlah pendengar untuk menghasilkan pendapatan kotor bagi perusahaan. Praktik ini dikenal sebagai artificial streaming.

Penghapusan ini tidak merujuk pada penggunaan AI untuk membuat lagu, tetapi cara mereka mendapatkan angka streaming. Hal ini perlu ditindaklanjuti, karena Spotify membayar royalti kepada artis dan para pemegang hak berdasarkan aktivitas pendengar lagu.

Menurut Spotify, streaming buatan adalah masalah lama di seluruh industri dan platform ini sedang berupaya memberantasnya di seluruh layanannya. Usaha tersebut dilakukan untuk melindungi pembayaran royalti bagi artis yang jujur.

“Saat kami mengidentifikasi atau menemukan potensi kasus manipulasi stream, kami mengurangi dampaknya dan mengambil tindakan yang mungkin mencakup penghapusan angka streaming dan pemotongan royalti,” tutur Spotify seperti dikutip dari Insider. 

Kepada Financial Times, Chief Digital Officer Universal MusicMichael Nash menuturkan, perusahaan selalu tergerak untuk membantu mitranya waspada dalam memantau aktivitas di platformnya. 

Saat ini, lagu buatan AI sedang menjadi perbincangan hangat selama beberapa bulan terakhir setelah track yang memuat vokal dari Drake dan The Weeknd viral di media sosial. 

2 dari 4 halaman

Dampak AI Generatif dalam Industri Musik

Menurut Universal Music yang menaungi kedua musisi papan atas tersebut, menggunakan suara Drake dan The Weeknd untuk melatih sistem AI adalah pelanggaran undang-undang hak cipta. 

Akibatnya, Spotify dan Apple Music telah menarik lagu tersebut dari platformnya. Tak hanya itu, para tokoh industri musik pun telah menyuarakan kekhawatiran mereka terhadap dampak lagu buatan AI. 

Sebagai informasi, Boomy yang dibuka tahun 2021 merupakan perusahaan yang memungkinkan penggunanya untuk membuat lagu berdasarkan input teks.

Menurut Boomy, penggunanya telah menciptakan lebih dari 14 juta lagu atau sekitar 14 persen dari rekaman musik dunia. 

Website perusahaan juga menyatakan pengguna dapat menciptakan lagu dalam hitungan detik, lalu mengunggahnya ke platform streaming untuk mendapatkan royalti ketika orang mendengarkannya.

3 dari 4 halaman

AI Besutan Google Bisa Ciptakan Semua Jenis Musik dari Deskripsi Teks

Sebelumnya, Google menerbitkan penelitian tentang MusicLM, sebuah AI yang bisa menciptakan musik dalam jenis atau genre apa pun melalui deskripsi teks.

MusicLM sendiri bukan generator musik AI pertama. Menurut laporan TechCrunch, dikutip dari Engadget, Minggu (29/1/2023), sebelumnya ada proyek seperti AudioML buatan Google dan Jukebox dari OpenAI.

MusicLM bahkan diklaim tidak hanya dapat menggabungkan genre dan instrumen, tetapi juga menulis trek menggunakan konsep abstrak yang biasanya sulit dipahami komputer.

Teknologi tersebut bahkan bisa membuat melodi berdasarkan senandung, siulan, atau deskripsi sebuah lukisan. Dalam bentuk cerita bahkan dapat menyatukan beberapa deskripsi untuk menghasilkan set DJ atau soundtrack.

4 dari 4 halaman

Masalah Hak Cipta

Seperti generator AI Google lainnya, para peneliti tidak merilis MusicLM ke publik karena masalah hak cipta.

Meskipun masalah lisensi untuk musik AI belum jelas, laporan resmi tahun 2021 dari Eric Sunray (sekarang bekerja untuk Asosiasi Penerbit Musik) menunjukkan bahwa ada cukup banyak jejak "koheren" dari suara asli yang dapat dilanggar oleh hak reproduksi musik AI.

Kamu mungkin harus mendapatkan izin untuk merilis lagu buatan AI, seperti halnya musisi yang mengandalkan sampel.

AI memang sudah memiliki tempat khusus dalam industri musik. Artis seperti Holly Herndon dan Arca telah menggunakan algoritme untuk menghasilkan album dan soundtrack museum.

MusicLM mungkin belum siap untuk unjuk gigi, tetapi inovasi ini mengisyaratkan masa depan di mana AI dapat memainkan peran yang lebih besar di studio.