Sukses

Elon Musk Ketahuan Bikin Perusahaan AI Baru, Namanya X.AI

Elon Musk dikabarkan mulai mendirikan sebuah perusahaan untuk pengembangan AI bernama X.AI

Liputan6.com, Jakarta - Elon Musk dikabarkan mendirikan perusahaan baru yang dikhususkan untuk pengembangan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI), yang diberi nama X.AI.

Kabar ini pertama kali dilaporkan oleh The Wall Street Journal, berdasarkan pengarsipan di Nevada, di mana perusahaan tersebut diketahui didirikan bulan lalu.

Musk diketahui menjabat sebagai direkturnya, dengan Jaret Bicrhall, direktur kantor keluarga Musk, terdaftar sebagai sekretaris. Dilaporkan The Verge, dikutip Minggu (16/4/2023), diketahui Musk sudah mendirikan bisnis itu pada 9 Maret 2023.

Kabar perusahaan AI besutan Elon Musk mulai beredar selama beberapa hari terakhir. Laporan Business Insider menyebut, CEO Tesla itu telah membeli ribuan Graphic Processing Unit (GPU), untuk menjalankan AI generatif.

Musk juga dilaporkan mencari dana dari investor SpaceX dan Tesla untuk memulai perusahaan itu.

Financial Times juga menyebut, pembuatan perusahaan AI ini juga dilakukan demi bersaing dengan OpenAI yang saat ini mendapatkan dukungan dari Microsoft.

Dalam wawancara di Twitter Spaces, Musk tidak menyebutkan rencananya soal membuat perusahaan AI, saat mendapatkan pertanyaan mengenai GPU yang dibelinya. "Sepertinya semua orang dan anjing mereka membeli GPU saat ini," katanya saat itu.

Beberapa waktu lalu, Elon Musk juga disebut-sebut sedang mencari bantuan dari pakar AI, untuk menciptakan saingan dari chatbot ChatGPT buatan OpenAI.

Menurut laporan dari The Information, salah satu yang didekati Musk adalah Igor Babuschkin, seorang pakar dan peneliti AI yang sebelumnya bekerja di DeepMind AI milik induk Google Alphabet.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Jadi Pendiri OpenAI, Sekarang Menentang

Namun dalam laporannya, The Information mencatat proyek ini masih dalam tahap awal, serta tidak ada rencana material untuk mengembangkan produk tertentu.

Di sisi lain, Babuschkin saat itu juga mengatakan kepada media dirinya belum secara resmi bergabung dengan proyek AI Elon Musk. Keduanya pun tidak memberikan jawaban terkait kabar ini.

Ini bukan perusahaan AI pertama Elon Musk terlibat. Pada 2015, dia menjadi salah satu jajaran pendiri OpenAI, yang saat ini meroket namanya sebagai pembuat ChatGPT.

Namun, konflik yang terjadi di belakang layar membuat pemilik Twitter itu cabut dari OpenAI di tahun 2018.

Sebuah laporan dari Semafor mengklaim, Elon mencoba mengambil alih startup itu, tapi ditolak oleh pendiri lainnya, Sam Altman yang sekarang jadi CEO dan Greg Brockman yang sekarang menjadi Presiden perusahaan.

Meski begitu mengutip The Verge, ketika mundur dari OpenAI, Elon Musk menyebut bahwa pengunduran dirinya dilakukan karena konflik kepentingan dengan pekerjaannya di Tesla.

Meroketnya popularitas AI dan ChatGPT belakangan juga menjadi bahan kritik dari Elon Musk. Mengutip Engadget, salah satunya adalah soal "bahaya AI yang dilatih untuk menjadi 'woke.'"

Musk bersama sejumlah tokoh teknologi, bahkan menandatangani surat yang meminta penghentian sementara "eksperimen AI raksasa."

3 dari 4 halaman

Twitter Inc. Berubah Jadi X Corp.

Nama X. AI di sisi lain, dinilai cocok dengan X Corp., di mana baru-baru ini, Elon juga mengganti perusahaan Twitter Inc., dengan nama itu. Label "X" juga diterapkan miliarder itu untuk visinya mengenai "everything app."

Nama baru untuk perusahaan Twitter terlihat dalam dokumen tertanggal 4 April, terkait dengan gugatan aktivis sayap kanan Laura Loomer terhadap Twitter dan Facebook.

"Twitter, Inc. telah digabungkan ke dalam X Corp. dan tidak ada lagi," seperti dinyatakan dokumen tersebut, dikutip dari Tech Crunch, Rabu (12/4/2023).

Disebut-sebut, X Corp. ini merupakan upaya Elon Musk untuk membangun apa yang disebutnya sebagai "X", yang akan menjadi sebuah "everything app" seperti WeChat di Tiongkok.

Nantinya, aplikasi ini akan mendukung messaging, pembayaran, ride sharing, pengiriman makanan, dan layanan lain dalam satu aplikasi. Musk pernah memuji WeChat karena kenyamanan dan kegunaannya, meski dominasinya tidak dapat ditiru di luar negara itu.

4 dari 4 halaman

Elon Musk dan Nama X

Nama perusahaan baru dari Twitter Inc. ini pun mengingatkan ke X.com, startup layanan keuangan di mana Elon Musk terlibat di dalamnya, yang pada akhirnya menjadi PayPal.

Dikutip dari Business Insider, Bos Twitter itu mengembangkan kedekatannya dengan huruf tersebut pada tahun 1990-an, untuk kemudian menggarap X.com.

Musk lalu membeli kembali nama domain tersebut pada 2017, dan sekarang tampaknya mulai menyusun skema barunya.

Terkait kabar ini, Elon Musk tidak memberikan pernyataan apa-apa melalui akun Twitter-nya. Kabar terbaru, tanpa penjelasan apa pun, dia hanya mengunggah cuitan bertuliskan: "X."

(Dio/Ysl)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.