Sukses

Pertama di Indonesia, Coda Indonesia Lakukan Penelitian Ilmiah Identifikasi Cedera dan Well Being Atlet Esports

Coda Indonesia melanjutkan gerakan #MainSehatBarengCoda dengan melakukan sejumlah penelitian ilmiah seputar kesehatan atlet esport serta program pemulihan cedera bagi atlet esport Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Coda Indonesia melanjutkan gerakan #MainSehatBarengCoda dengan melakukan sejumlah penelitian ilmiah seputar kesehatan serta program pemulihan cedera bagi atlet esports Indonesia.

Program ini menjadi wujud komitmen Coda Indonesia untuk meningkatkan kesadaran para atlet dan masyarakat mengenai pentingnya aspek well-being dalam bermain game. 

Dalam melakukan penelitian ilmiah di bidang esports ini, Coda Indonesia bekerja sama dengan sejumlah ahli merumuskan lanskap cedera yang dialami oleh para atlet termasuk mengidentifīkasi pola bermain, serta berbagai risiko kesehatan akibat pola aktivitas di esports

Selanjutnya, mereka berupaya menemukan pemikiran baru untuk dijadikan dasar dalam pembuatan program edukasi yang efektif. 

Studi ini juga diklaim sebagai penelitian ilmiah pertama di Indonesia dalam bidang wellness atau well-being pada esports. Rencananya, hasil studi ini akan diterbitkan di beberapa jurnal medis internasional.

Penelitian ilmiah ini dilakukan oleh dr. Andi Kurniawan, SpKO (ahli kesehatan olahraga) sebagai ketua peneliti. Lalu, ada dr. Erica Kholinne, SpOT(K) (ahli bedah ortopedi), dr. Kianti Raisa Darusman, SpM(K), MMed.Sci (ahli mata), dan dr. Zulfia Syarif, SpKJ (ahli kesehatan jiwa).

Sementara untuk program pemulihan cedera pada atlet esports, Coda Indonesia bekerja sama dengan Sport Medicine, Injury dan Recovery Center (SMIRC) di RS Pondok Indah Bintaro Jaya.

Program yang saat ini sedang berjalan berupa perawatan bagi mantan atlet esports, Diky 'Tuturu' dan atlet esport profesional Delvin 'Lanaya'.

dr. Andi Kurniawan, SpKO. mengungkapkan, keduanya mengalami jenis cedera yang berbeda ketika gaming. Diky merasakan bagian telapak dan pergelangan tangan yang sering mati rasa atau kesemutan, sedangkan Delvin mengalami nyeri pada jari-jari tangannya.

Menurut dr. Andi, ia dan timnya menangani kasus ini dengan melakukan melakukan serangkaian program terapi fisik berupa stretching, latihan mobilitas, dan correction exercise, serta terapi modalitas diantaranya cryotherapy, electrical stimulation, dan ultrasound.

Tidak hanya itu, Diky dan Delvin juga menjalani latihan untuk meningkatkan ketahanan dan performa mereka dalam bermain game.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kesehatan Mental Penting, Coda Himbau Atlet Esport untuk Bergabung

Bagi atlet esports, cedera bisa menjadi momok yang menakutkan, terutama untuk atlet aktif dengan jadwal pertandingan padat setiap minggunya. Maka, rangkaian pemulihan yang tepat harus diberikan kepada mereka. 

Dalam penelitian ilmiah tersebut, Coda Indonesia akan melihat lanskap kesehatan mental dari atlet esport untuk mengetahui masalah apa saja yang menjadi penyebab terganggunya kesehatan mental atlet. Jadi, program edukasi ini dapat memberikan rekomendasi penanganan yang tepat untuk mengatasinya. 

Corporate Affairs Director Coda Indonesia Rurrie Wuryandari juga menuturkan, mereka terbuka untuk menambahkan kesehatan mental dan jiwa sebagai case report, namun tidak mudah mencari atlet esport yang mungkin ingin berkontribusi dalam konteks ini. 

“Karenanya, kami mengundang teman-teman esports lain yang punya permasalahan cedera fisik maupun cedera mental untuk come to us (datang pada kami), kita akan bantu proses pemulihannya,” lanjut Rurie dalam Coda Indonesia/Codashop Bukber 2023 di Jakarta, Rabu (5/4/2023).

3 dari 4 halaman

Progres Pemulihan yang Dijalani Atlet Esport

Sebaagai salah satu atlet yang mengikuti program ini, Diky menuturkan, sejauh ini proses pemulihan berjalan dengan baik dan dia sudah bisa bermain game lebih lama dari sebelumnya.

Ia pun mengapresiasi program edukasi ini karena dapat meningkatkan kesadaran para atlet dan masyarakat dalam bermain game. 

“Kita juga harus memperhatikan aspek kesehatan sehingga dapat menghasilkan performa yang maksimal dan berkelanjutan,” ungkap Diky.

Hal serupa juga disampaikan oleh Delvin. Menurutnya, program tersebut telah membantunya untuk tetap berada dalam kondisi terbaiknya.

“Lebih lanjut, program ini juga memberikan edukasi mengenai langkah preventif mengurangi risiko cedera, terutama bagi para atlet yang masih aktif," tutur Delvin.

4 dari 4 halaman

Codashop Berikan Promo Menarik Selama Ramadan

Sejak beberapa tahun terakhir, Coda Indonesia terus berupaya memberikan perhatian dan dukungan terhadap ekosistem gaming dan esport.

Hal ini ditunjukkan dengan menjadi sponsor untuk kejuaraan MPL Indonesia, mendukung Piala Presiden Esport, serta menyelenggarakan program #MainSehatBarengCoda.

Tak hanya itu, Coda Indonesia juga menyambut Ramadan dengan meluncurkan program KETUPAT (KEjutan Top-Up hemAT) dengan bernagai promo mega flash sale, kejutan cashback, dan ribuan hadiah lainnya bagi pelanggan setia. 

"Untuk meningkatkan layanan terhadap para konsumen, kami juga baru saja menghadirkan E-Wallet Codashop untuk para konsumen Codashop dengan nama "Codacash"," tutur Marketing Director Coda Indonesia Yogaswara Rusmana Adi. 

Lewat program ini, pengguna bisa mendapatkan cashback atau diskon langsung yang bisa dinikmati untuk berbagai pembelian di Codashop. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.