Sukses

Mark Zuckerberg Ungkap Meta Bentuk Tim Khusus Produk AI

Mark Zuckerberg mengumumkan bahwa Meta memiliki tim khusus yang bakal membuat alat serta "persona" AI

Liputan6.com, Jakarta - Usai memperkenalkan Large Language Model (LLM) LLaMA, Mark Zuckerberg, mengumumkan bahwa Meta memiliki tim yang dedikasikan khusus untuk membangun alat kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).

Alat ini mencakup persona AI yang didesain untuk menolong orang-orang dengan berbagai cara, di samping alat AI baru di seluruh layanan dan aplikasi mereka.

"Kami sedang membuat grup produk tingkat atas baru di Meta yang berfokus pada AI generatif untuk meningkatkan pekerjaan kami di area ini," kata Mark Zuckerberg dalam unggahan di Facebook, dikutip Rabu (1/3/2023).

Zuckerberg mengatakan, dalam jangka panjang, Meta akan berfokus pada pembuatan alat yang kreatif dan ekspresif.

"Dalam jangka panjang, kami akan berfokus pada pengembangan persona AI yang dapat membantu orang dalam berbagai cara," kata Zuckerberg.

Diungkapnya, perusahaan sedang bekerja untuk pengalaman AI dengan teks, seperti chat di Messenger dan WhatsApp, pengalaman dengan gambar untuk hal-hal seperti "filter Instagram kreatif dan format iklan" serta "pengalaman video dan multi-modal."

Axios, seperti dikutip dari The Verge, menyatakan tim AI baru Meta ini akan dipimpin oleh Ahmad Al-Dahle, Vice President of AI and Machine Learning di Meta, yang sebelumnya bekerja di grup produk khusus Apple.

"Kami memiliki banyak pekerjaan mendasar yang harus dilakukan sebelum mendapatkan pengalaman yang benar-benar futuristik, tetapi saya senang dengan semua hal baru yang akan kami bangun selama ini," pungkas CEO Meta itu.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Meta Perkenalkan Model Bahasa Besar LLaMA

Sebelumnya, tak mau kalah dari raksasa teknologi lain sekelas Microsoft dan Google yang sudah terjun ke tren AI, Meta mengumumkan mereka merilis generator bahasa AI baru, LLaMA.

Pengumuman juga diungkapkan oleh sang CEO Mark Zuckerberg, melalui unggahan Facebook-nya. Model bahasa besar (large language model/LLM) ini, nantinya akan ditujukan untuk komunitas riset.

"Hari ini kami merilis model bahasa besar AI canggih baru yang disebut LLaMA yang dirancang untuk membantu peneliti memajukan pekerjaan mereka," kata Zuckerberg di akun Facebook-nya, dikutip Senin (27/2/2023).

Mark Zuckerberg mengklaim, LLM ini telah menjanjikan dalam menghasilkan teks, melakukan percakapan, meringkas materi tertulis, dan tugas yang lebih rumit seperti memecahkan teorema matematika atau memprediksi struktur protein.

"Meta berkomitmen pada model penelitian terbuka ini dan kami akan membuat model baru kami tersedia untuk komunitas penelitian AI," ujarnya.

Mengutip New York Post, LLaMA, merupakan singkatan dari Large Language Model Meta AI. Dia akan tersedia di bawah lisensi non-komersial untuk peneliti, dan entitas yang berafiliasi dengan pemerintah, masyarakat sipil, dan akademisi.

 

3 dari 4 halaman

Untuk Mengatasi Masalah AI

Induk Facebook ini akan menyediakan underlying code bagi pengguna, untuk mengubah model dan menggunakannya dalam kasus penggunaan terkait penelitian.

Model ini, yang menurut Meta membutuhkan daya komputasi "jauh lebih sedikit", dilatih dalam 20 bahasa dengan fokus pada huruf Latin dan Cyrillic.

Namun, dilansir The Verge, LLaMA Meta tidak seperti ChatGPT OpenAI atau Bing Microsoft, yang bisa diajak bicara oleh siapa pun.

LLaMA adalah alat penelitian yang menurut Meta, dibagikan dengan tujuan "mendemokratisasi akses di bidang penting yang cepat berubah ini."

Dengan kata lain, teknologi AI LLaMA adalah untuk membantu para ahli mengatasi model bahasa AI, mulai dari masalah bias dan toksisitas, hingga kecenderungan untuk sekadar mengarang informasi.

Dalam makalah risetnya, Meta mengklaim versi terkecil kedua dari model LLaMA, LLaMA-13B, berkinerja lebih baik daripada model GPT-3 OpenAI yang populer "pada sebagian besar tolok ukur."

 

4 dari 4 halaman

Meta Sempat Bikin Chatbot

Sedangkan yang terbesar, LLaMA-65B, "kompetitif dengan model terbaik" seperti Chinchilla70B dari DeepMind dan PaLM 540B dari Google. LLaMA-13B juga dapat dijalankan pada GPU Nvidia Tesla V100 tingkat pusat data tunggal.

Itu akan menjadi berita baik bagi institusi yang lebih kecil yang ingin menjalankan pengujian pada sistem ini, tetapi tidak berarti banyak bagi peneliti tunggal yang peralatannya tidak terjangkau.

Meta diketahui sempat merilis chatbot AI di masa lalu, namun mendapatkan respon yang kurang baik. Pertama bernama BlenderBot yang dikritik karena tidak bagus, sementara lainnya adalah Galactica, yang dirancang untuk menulis makalah ilmiah.

Namun, Galactica harus offline hanya dalam kurun waktu tiga hari, gara-gara AI tersebut terus menghasilkan omong kosong ilmiah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.