Sukses

Top 3 Tekno: Sensor Kamera 200MP yang Disebut Bakal Dibenamkan di Galaxy S23 Ultra Terpopuler

Liputan6.com, Jakarta Samsung memperkenalkan sensor kamera 200MP terbaru yaitu ISOCELL HP2. Sensor gambar ini disebut-sebut akan dibenamkan di Galaxy S23 Ultra.

Berita ini menuai perhatian para pembaca di kanal Tekno Liputan6.com, Sabtu (28/1/2023) kemarin.

Informasi lain yang juga populer yaitu mengenai cara mencegah modus penipuan baru, di mana palaku penyebar undangan pernikahan palsu via WhatsApp.

Lebih lengkapnya, simak tiga berita terpopuler di kanal Tekno Liputan6.com berikut ini.

1. Samsung Pamer Sensor Kamera 200MP Baru Jelang Rilis Galaxy S23 Series

Jelang perilisan Samsung Galaxy S23 Series, Samsung Electronics secara resmi memperkenalkan sensor gambar 200MP terbaru mereka yaitu ISOCELL HP2.

Sensor kamera 200MP ini diklaim mengusung teknologi piksel dan kapasitas terbarukan untuk tangkapan gambar yang luar biasa, pada smartphone premium generasi terbaru mereka.

"Samsung ISOCELL HP2 memanfaatkan teknologi sensor gambar beresolusi tinggi serta expertise terbarukan untuk menciptakan detail gambar yang epik," kata JoonSeo Yim, Executive Vice President of Sensor Business Team, Samsung Electronics.

"Kepemimpinan ini hadir berkat teknologi piksel inovatif yang memungkinkan sensor kami untuk melampaui jumlah dan ukuran piksel yang terbayangkan," imbuhnya, seperti dikutip dari siaran pers, Sabtu (28/1/2023).

ISOCELL HP2 membungkus 200 juta piksel berukuran 0,6μm (mikrometer) dalam format optik 1/1,3" – ukuran sensor yang banyak digunakan di kamera utama 108MP pada smartphone.

Menurut perusahaan, dengan teknologi ini, pengguna bisa menikmati resolusi yang lebih tinggi lagi di smartphone high-end terbaru tanpa tonjolan kamera di perangkat yang lebih besar.

Samsung juga menyematkan teknologi pixel-binning terbaru mereka Tetra2pixel sehingga, ISOCELL HP2 membuat kamera jadi lebih serbaguna berkat kemampuan dalam mensimulasikan ukuran piksel yang berbeda demi menghadapi berbagai tingkat pencahayaan.

Baca selengkapnya di sini 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

2. Awas Buka Undangan Pernikahan di WhatsApp Bisa Kuras Rekening, Begini Cara Mencegahnya

Ada modus penipuan baru di aplikasi WhatsApp yang membuat heboh warganet. Modusnya, pelaku mengirimkan undangan pernikahan digital yang sebenarnya mengandung file APK dari luar Play Store.

Jika APK itu diinstal akan mencuri kredensial OTP (one time password) dari perangkat korban. Akses OTP itu kemudian bisa digunakan pelaku kejahatan siber untuk menguras rekening korban.

Pakar Keamanan Siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya, mengatakan ketika undangan pernikahan berbentuk APK Android berbahaya ini di jalankan, sebenarnya akan muncul beberapa peringatan seperti menginstal aplikasi dari luar Play Store sangat berbahaya dan tidak disarankan.

"Ketika peringatan ini diabaikan, masih muncul peringatan lain ketika memberikan akses SMS kepada aplikasi yang ingin diinstal, termasuk data dokumen dan foto perangkat kepada aplikasi berbahaya yang di instal tersebut," kata Alfons, dikutip Sabtu (28/1/2023).

Namun kemungkinan besar, ia melanjutkan, karena masyarakat tidak terbiasa memperhatikan peringatan ketika instal aplikasi dan dengan mudah memberikan persetujuan (Allow) tanpa membaca dengan teliti dan mengerti akibat dari persetujuan yang diberikan, maka aplikasi jahat pencuri data ini akan tetap terinstal dan menjalankan aksinya.

Berdasarkan pemaparan Alfons, sebenarnya dengan instal aplikasi jahat ini tidak cukup untuk mengakses akun mobile banking korban, karena mengaksesnya membutuhkan User ID, Password Mobile Banking, PIN persetujuan transaksi dan OTP (One Time Password) yang didapatkan melalui APK jahat ini.

"Jadi yang menjadi pertanyaan besar adalah dari mana pelaku bisa mendapatkan kredensial mobile banking korbannya karena APK jahat ini hanya bisa mencuri SMS OTP," ucap Alfons.

Baca selengkapnya di sini 

 

3 dari 4 halaman

3. Curhat Mantan Karyawan yang Kena PHK Google: Seperti Ditampar dan Dibuang

Google beberapa waktu lalu mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 12 ribu karyawan, di mana pemangkasan juga terjadi untuk pekerja di Amerika Serikat dan secara global.

PHK ini tentu membuat banyak karyawan yang merasa terkejut. Tidak sedikit dari mereka yang mencurahkan isi hatinya ke media sosial, maupun lewat media massa.

Apalagi, mereka yang terdampak juga di antaranya adalah karyawan yang memiliki performa baik selama bekerja.

Mengutip New York Post, Sabtu (28/1/2023), eks engineering manager Justin Moore, mengungkapkan dalam sebuah unggahan di LinkedIn, ia tahu terkena PHK Google usai menemukan akun kerjanya nonaktif otomatis pada jam tiga pagi.

"Ini juga menunjukkan pekerjaan bukanlah hidup Anda, dan pemberi kerja — terutama yang besar, yang tidak berwajah seperti Google — menganggap Anda 100 persen dapat dibuang," kata Moore.

"Jalani hidup, bukan bekerja," kata mantan karyawan Google yang sudah bekerja selama lebih dari 16 tahun di perusahaan itu.

Jeremy Joslin, mantan insinyur perangkat lunak di raksasa teknologi itu, juga mengatakan bahwa kabar tersebut seperti sebuah tamparan di wajah. Joslin sendiri sudah bekerja 20 tahun di Google. Ia mengetahui dirinya terkena PHK melalui sebuah email.

"Benar-benar tamparan di wajah. Saya berharap bisa mengucapkan selamat tinggal kepada semua orang secara langsung," kata Joslin melalui akun Twitter-nya @jcj.

Baca selengkapnya di sini 

4 dari 4 halaman

Infografis Fitur Baru Kamera Tilang Elektronik di Jakarta. (Liputan6.com/Triyasni)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.