Sukses

Buka Sesi CBT, Playwith Akan Rilis Game Mobile Seal M di Indonesia

Mengusung judul Seal M, Playwith mengumumkan tahap uji beta tertutup (Closed Beta Test) di Indonesia digelar selama 5 hari mulai dari 26 hingga 30 Januari 2023.

Liputan6.com, Jakarta - Playwith berencana untuk meluncurkan gim berjudul Seal M, diawali dengan membuka sesi uji beta tertutup (Closed Beta Test) di Indonesia mulai dari 26 Januari hingga 30 Januari 2023 mendatang.

Bagi kamu yang suka main PC di 2008-an pasti sudah tidak asing lagi dengan game berjudul Seal Online, dan bisa ditemukan di seluruh PC di warnet (warung internet).

"Seal M dikembangkan dari awal dan menyesuaikan dengan elemen yang hanya dapat dinikmati di ponsel, dan konsen yang membuat kita bernostalgia dengan karya aslinay," tulis Playwith di keterangannya, Senin (16/1/2023).

Penerbit gim asal Korea itu mengatakan, mereka akan merekrut pemain di Indonesia untuk berpartisipasi dalam uji tertutup, baik pria maupun perempuan dari segala usia.

"Partisipan CBT Seal M dapat mencoba sebagian besar konten selama uji tertutup ini. Selain itu, feedback dan lain-lain yang terkumpul dalam tes ini akan dijadikan panduan utama untuk pelayanan berikutnya."

Informasi, Seal Online adalah gim bergenre MMORPG (massively multiplayer online role-playing game) populer yang awalnya dikembangklan oleh Grigon Entertainment.

Pada Februari 2007, penerbit gim YNK membeli lisensi gim ini dan resmi dikembangkan secara internal oleh YNK Games pada 2009.

Game ini mulai populer dimainkan di negara-negara, seperti Korea Selatan, Jepang, Taiwan, Thailand, Brasil, Amerika Serika, dan tentunya di Indonesia.

Layaknya gim bergenre MMORPG lainnya, player dapat memilih satu dati 9 class karakter mulai dari Jester, Mage, Craftsman, Warrior, Priest, Begineer, Hunter, dan Cook.

Nantinya, setelah mencapai level 150 player dapat memilih evolusi dari class karakter dengan kemampuan yang berbeda dan tentunya memiliki skill lebih kuat.

Sayangnya, masih belum diketahui kapan Seal M ini akan bisa dimainkan di HP Android dan iOS secara global.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Aksi Scam Bermodus Game The Last of Us untuk PC Mengintai

The Last of Us menjadi begitu populer karena dinilai mampu menghadirkan alur cerita yang menarik.

Serial The Last of Us di HBO yang akan tayang 15 Januari 2023, tidak menutup kemungkinan bakal membuat banyak gamers tertarik untuk memainkannya game yang jadi basis adaptasinya.

Namun, perusahaan keamanan siber Kaspersky, meminta para gamer untuk waspada dengan aksi scam yang membawa embel-embel The Last of Us untuk perangkat PC.

The Last of Us dirilis pertama kali secara eksklusif di konsol PlayStation. Sementara, versi PC-nya baru dijadwalkan untuk rilis bulan Maret 2023 dengan nama "The Last of Us Part I."

Kurang tahunya publik soal fakta ini pun dieksploitasi oleh penjahat siber. Seperti ditemukan oleh peneliti Kaspersky, tentang adanya sebuah situs yang menawarkan unduhan game "The Last of Us Part II" di PC.

Dalam siaran persnya, dikutip Sabtu (14/1/2023), pengguna yang tidak tahu bahwa versi game ini belum tersedia untuk komputer, bisa saja mengunduh file berbahaya alih-alih game sebenarnya.

File berbahaya pun bisa tersembunyi di komputer tanpa terdeteksi selama bertahun-tahun. Pengguna pun tidak akan menyadari ada sesuatu yang berbahaya, karena mungkin tidak menimbulkan kerusakan yang terlihat.

Olga Svistunova, Pakar Keamanan di Kaspersky mengatakan, The Last of Us bisa menjadi tren di awal tahun 2023, mengingat jutaan penggemar sudah menantikan serial berdasarkan game tersebut.

3 dari 4 halaman

Menawarkan Kode Aktivasi

Pedro Pascal sebagai Joel dari serial adaptasi The Last of Us. (Dok: HBO)

"Anehnya, sekarang alih-alih menawarkan pra-akses ke serial tersebut, penjahat dunia maya telah memilih jalur yang berbeda dan mendistribusikan file berbahaya dengan kedok permainan," kata Olga.

Menurut Olga, ini menunjukkan gamer, terutama pemula yang belum cukup tahu soal keamanan siber saat bermain, termasuk di antara audiens target utama penjahat siber.

Ini juga menunjukkan, para penjahat akan menemukan lebih banyak cara untuk melakukan eksploitasi.

Pakar Kaspersky pun juga menemukan situs phishing yang menawarkan kode aktivasi untuk The Last of Us.

Untuk mengunduh file dengan kode, pengguna diminta untuk memilih salah satu "hadiah" yang akan mereka terima bersama dengan game tersebut, misalnya untuk mendapatkan Gift Card PlayStation 5 atau Roblox USD 100 terbaru.

Namun setelah itu, pengguna diminta memasukkan kredensial dan data rekening bank untuk membayar biaya komisi.

Dengan memberikan data kepada penjahat siber, uang pengguna akan dicuri tanpa tersisa, sementara data pribadi mereka nantinya akan digunakan dalam skema penipuan lainnya.

"Waspada dan periksa apakah game yang Anda tunggu-tunggu tersedia di platform yang ditawarkan, unduh game hanya dari toko aplikasi resmi dan jangan lupa untuk menggunakan solusi keamanan tepercaya," pungkasnya. 

4 dari 4 halaman

Hindari Jadi Korban Penipuan

google.com

Berikut ini beberapa cara untuk menghindari menjadi korban program berbahaya dan penipuan:

Hindari tautan yang menjanjikan penayangan awal film atau serial TV. Jika meragukan keaslian konten, hubungi penyedia hiburan.

Periksa keaslian situs web sebelum memasukkan data pribadi dan hanya gunakan halaman web resmi tepercaya untuk menonton atau mengunduh film.

Periksa ulang format URL dan ejaan nama perusahaan.

Perhatikan ekstensi file yang Anda unduh. File video tidak akan pernah memiliki ekstensi .exe atau .msi.

Gunakan solusi keamanan yang andal yang mengidentifikasi lampiran berbahaya dan memblokir situs phishing.

(Ysl/Isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.