Sukses

Ada Dugaan Meledak, Ini Tips Aman Beli STB untuk Bisa Nonton TV Digital

Liputan6.com, Jakarta - Beberapa waktu lalu sempat beredar informasi di media sosial tentang STB diduga meledak. Akibat STB meledak tersebut, sejumlah bagian dalam rumah dilaporkan ikut terbakar.

Usai ramai informasi itu, muncul pesan menyebut agar berhati-hati dalam membeli STB untuk bisa menonton TV digital. Terkait hal ini, pemerintah memberikan sosialisasi mengenai cara aman untuk membeli STB.

Salah satu yang perlu diperhatikan adalah masyarakat memilih STB bersertifikat dari Kementerian Kominfo. Dikutip dari situs resmi TV Digital, Senin (5/12/2022), sertifikasi diberikan sebagai jaminan STB bisa digunakan, aman, serta semua fitur di siaran digital bisa berfungsi optimal.

Selain itu, hal lain yang perlu diperhatikan adalah masyarakat bisa menyesuaikannya dengan kebutuhan. Seperti diketahui, ada beberapa varian STB beredar di pasaran ini.

Dengan harga dan merek beragam, masing-masing STB tentu menawarkan fitur tambahan berbeda. Berdasarkan pantauan, harga STB saat ini berkisar antara Rp 100.000 hingga Rp 400.000.

Lalu, sebelum memutuskan membeli STB untuk bisa menonton TV digital, masyarakat bisa mencari ulasan tentang produk tersebut lebih dulu. Jadi, masyarakat mengetahui kelebihan dan kekurangan, termasuk fitur tersedia.

Terakhir, saat membeli STB tersebut selalu perhatikan tanda khusus dalam kemasan. Pada STB yang sudah tersertifikasi Kementerian Kominfo, ada beberapa tanda yang perlu diperhatikan, seperti tulisan DVB-T2, tulisan 'Siap Digital', hingga gambar MODI sebagai ikon TV digital.

Kementerian Kominfo juga telah memberikan daftar rekomendasi STB yang sudah mendapatkan sertfikasi. Setidaknya, ada sekitar 70 model STB tersedia dan sudah mendapatkan sertifikasi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Daftar Harga STB TV Digital Bersertifikat Kominfo, Mulai Rp 100 Ribuan

Pemerintah telah memulai siaran TV digital di sejumlah wilayah baru pada Sabtu (3/12/2022). Wilayah baru tersebut meliputi Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan Batam.

Rencana ini juga sudah diungkap oleh Direktur Penyiaran Kementerian Kominfo (Komunikasi dan Informatika) Geryantika Kurnia dalam sebuah diskusi virtual. Saat itu, ia mengonfirmasi siaran TV analog di wilayah tersebut mati pada 2 Desember 2022.

"Jadi, 2 Desember 2022 24.00 WIB, kesepekatan Lembaga Penyiaran Swasta dan sekitarnya, kemudian Yogya, Solo, dan sekitarnya, Semarang dan sekitarnya, terakhir Batam dan sekitarnya," ujarnya.

Dijelaskan lebih lanjut, Analog Switch Off (ASO) dilakukan di Batam untuk menghindari dispute atau perselisihan terkait spektrum frekuensi radio dengan negara tetangga.

Dengan kehadiran siaran TV digital di wilayah tersebut, masyarakat yang ingin menontonnya tentu perlu memiliki perangkat yang mendukung. Apabila belum memiliki TV yang mendukung siaran digital, masyarakat tetap bisa menikmati siaran dengan menggunakan Set Top Box (STB).

Jadi, masyarakat tidak perlu membeli TV baru. STB sendiri merupakan perangkat konversi digital untuk menghasilkan gambar dan suara.

Saat ini, STB juga bisa dibeli dengan mudah oleh masyarakat melalui kanal penjualan online dan offline. Harga yang ditawarkan pun beragam mulai dari Rp 100 ribu hingga Rp 400 ribu.

Namun perlu diingat, sebelum membeli STB dan menikmati TV digital, masyarakat juga perlu memastikan perangkat itu sudah mendapatkan sertifikasi dari Kementerian Kominfo.

Nah, untuk mengetahui informasi harga STB TV Digital bersertifikasi Kominfo, berikut ini daftarnya :

  • Advan DVB-10KK - harga sekitar Rp 220.000
  • Akari ADS-2230 - harga sekitar Rp 240.000
  • Akari ADS-210 - harga sekitar Rp 330.000
  • Akari ADS-168 - harga sekitar Rp 400.000
  • Akari ADS-525 - harga sekitar Rp 240.000
  • Aldo AB3 - harga sekitar Rp 240.000
  • Aldo STB 03 - harga sekitar Rp 220.000
  • CBM SEI130LN
  • CBM DTP2162
  • CBM CBM91TH - harga sekitar Rp 260.000
  • CBM BSTB-2201
  • Crenova S-1087
  • Erza Genesis - harga sekitar Rp 220.000
  • Evercoss STB1 - harga sekitar Rp 170.000
  • Evercoss STB Mini - harga sekitar Rp 160.000
  • Evercoss STB Pro - harga sekitar Rp 235.000
  • Evercoss STB Max - harga sekitar Rp 245.000
  • Evenix H-1 - harga sekitar Rp 275.000
  • Freebox H-1 - harga sekitar Rp 190.000
  • Goldsat Sonic - harga sekitar Rp 230.000
  • Goldsat Revo - harga sekitar Rp Rp 235.000
  • Ichiko 8000HD - harga sekitar Rp 250.000
  • Infico ITB-202 - harga sekitar Rp 220.000
  • Inti 1407 - harga sekitar Rp 225.000
  • Iota Omega - harga sekitar Rp 235.000
  • Kubik Arca DVB-T2 - harga sekitar Rp 245.000
  • Luby Digitant - harga sekitar Rp 230.000
  • Matrix Apple DVB21P - harga sekitar Rp 275.000
  • Matrix Apple DV-T2 - harga sekitar Rp 350.000
  • Matrix Apple DVB-T2 Silver - harga sekitar Rp 220.000
  • Matrix Apple DVB-T2 Kuning - harga sekitar Rp 270.000
  • Matrix CH-77 - harga sekitar Rp 170.000 
  • Matrix Garuda DV-T2 - harga sekitar Rp 250.000
  • Modibox PD-101 - harga sekitar
  • Myvo Star-01 - harga sekitar Rp 200.000
  • Next TV G-1 - harga sekitar Rp 250.000
  • Noise Diamond - harga sekitar Rp 220.000
  • Nexmedia NA1300 - harga sekitar Rp 260.000
  • Nextron NT2000-D - harga sekitar Rp 220.000
  • Nextron TR 1000 - harga sekitar Rp 250.000
  • Nextron Vicson 2000 - harga sekitar Rp 290.000
  • Polytron PDV 600T2 - harga sekitar Rp 270.000
  • Polytron PDV 610T2 - harga sekitar Rp 340.000
  • Polytron PDV 620T2 - harga sekitar Rp 270.000
  • Polytron PDV 700T2 - harga sekitar Rp 270.000
  • Sharp STB-DD001I - harga sekitar Rp 300.000
  • Signal Viewer SVSETB01 - harga sekitar Rp 200.000
  • Super HD HD 168 - harga sekitar Rp 230.000
  • Super HD HD 168 Gol - harga sekitar Rp 190.000
  • Tanaka T2 - harga sekitar Rp 180.000
  • Tanaka T2 Sniper - harga sekitar Rp 225.000
  • Tanaka T2 Jurassic - harga sekitar Rp 250.000
  • Tanaka T2 New - harga sekitar Rp 225.000
  • Tanaka T-21 New Sakura - harga sekitar Rp 200.000
  • Tanaka T-21 New Samurai - harga sekitar Rp 230.000
  • Tanaka T-21 Spider - harga sekitar Rp 175.000
  • Tanaka T-21 Elang - harga sekitar Rp 170.000
  • Tanaka Nusantara - harga sekitar Rp 280.000
  • Tennox HD-9000 - harga sekitar Rp 190.000
  • Unicom Apollo - harga sekitar Rp 220.000
  • Varwin T1 
  • Venus Brio - harga sekitar Rp 215.000
  • Venus Cabai Rawit - harga sekitar Rp 170.000
  • Visio HS1685 - harga sekitar Rp 200.000
  • Vitara VTR-218T2 - harga sekitar Rp 240.000
  • Welhome Crown - harga sekitar Rp 190.000
  • Winasat HD-88 - harga sekitar Rp 170.000
  • Zyrex Zbox - harga sekitar Rp 379.000
3 dari 5 halaman

Bantuan STB Gratis

Dikutip dari situs resmi Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dalam Rapat Koordinasi Pelaksanaan Siaran Digital dan Ketersediaan STB, Selasa (29/11/2022), diungkapkan realisasi penerimaan bantuan Set Top Box (STB) di Batam dan Semarang sudah mencapai 100 persen.

Sementara, untuk wilayah Bandung, Yogyakarta, dan Solo, realisasinya bantuan STB TV digital sudah mencapai 98 persen.

Komisioner KPI Pusat, Mohamad Reza saat itu menyebutkan, wilayah Kota Surabaya awalnya masuk dalam ASO tahap kedua, namun tidak jadi. Menurut Reza, hal itu karena capaian distribusi STB-nya baru 66 persen.

"Hanya wilayah kota Surabaya yang rencana awalnya masuk dalam ASO tahap kedua ini tidak jadi berganti karena capaian distribusi STB-nya baru 66 persen," kata Reza.

"Karenanya, usulan dari penyelenggara meminta agar pelaksanaan ASO di wilayah lain memperhatikan ketersediaan STB di daerah tersebut serta realisasi distribusi STB ke penerima bantuan," ujar Reza.

Penghentian siaran TV analog ini pun menyusul gelaran ASO yang sudah dilakukan di beberapa wilayah sebelumnya, termasuk di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) pada 2 November 2022 lalu. 

4 dari 5 halaman

Dilakukan Sesuai Kesiapan

Sebelumnya, rencana ASO di Yogyakarta, Bandung, termasuk Surabaya, sudah diungkap oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate dalam Rapat Kerja dengan Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Rabu (23/11/2022).

Meski begitu, Johnny menegaskan, penerapan ASO di daerah-daerah selanjutkan akan tetap dilakukan sesuai dengan kesiapan di lapangan. "Baik kesiapan siaran digital, infrastruktur multipleksing maupun perangkat penerima siaran di masyarakat," katanya.

Ia menambahkan, untuk wilayah yang belum ASO, mereka akan berkoordinasi dan melakukannya, kecuali ada diskusi dan gagasan lain bersama lembaga penyiaran, sehingga penghentian siaran TV analog di wilayah tersisa bisa berjalan baik. 

Apa saja langkah-langkahnya untuk mulai beralih ke TV digital dengan memanfaatkan STB? Simak langkah-langkahnya berikut ini seperti dikutip dari beberapa sumber

  1. Buka kemasan STB TV Digital yang sudah tersertifikasi
  2. Dalam kemasan, kamu biasanya akan menemukan remote, kabel RCA, adaptor, kartu garansi, dan buku
  3. Kemudian, pasang kabel antena ke port ANT IN yang ada di STBLalu, pasang kabel RCA ke TV dan STB sesuai warnanya, mulai dari kuning, merah, dan putih
  4. Setelahnya, nyalakan TV dan STBUsai menyala, di layar akan ditampilkan panduan instalasi
  5. Kamu bisa memilih opsi bahasa dan negara, termasuk kode posPilih pencarian otomatis untuk channel
  6. Begitu pencarian sinyal selesai, kamu bisa langsung menikmati konten TV digital tersebut

(Dam/Ysl)

5 dari 5 halaman

Infografis Cara Pindah Dari TV Biasa Ke TV Digital

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.