Sukses

Seluruh Kantor Twitter Tutup, Imbas Ratusan Karyawan Resign Massal

Kantor Twitter ditutup sementara usai ratusan karyawan memilih resign dari perusahaan, setelah ultimatum Elon Musk.

Liputan6.com, Jakarta - Usai ratusan karyawan mengundurkan diri setelah ultimatum Elon Musk. Twitter dikabarkan menutup kantornya untuk sementara.

Dalam sebuah email yang dikirim ke karyawan, dikutip dari The Verge, Twitter mengumumkan bahwa kantor ditutup dan badge untuk akses kantor milik karyawan dinonaktifkan sampai Senin pekan depan.

Lebih lanjut, diberitakan oleh media Irlandia RTE, kantor Twitter di Dublin dan lokasi lain di dunia, juga ditutup.

Diketahui, ratusan karyawan kabarnya mengundurkan diri setelah munculnya ultimatum Elon Musk pada pekan ini, yang meminta mereka memilih untuk kerja sangat keras atau mundur dengan pesangon.

Dilansir The Verge, sebelum tenggat waktu pada hari Kamis waktu setempat, terdapat sekitar 2.900 karyawan yang tersisa di Twitter, usai Musk memecat sekitar setengah dari 7.500 orang pekerja.

Namun, tidak diketahui persis berapa jumlah karyawan yang memilih untuk cabut dari perusahaan setelah email Elon Musk. Diperkirakan ratusan orang.

"Saya tidak menekan tombolnya," kata seorang karyawan yang memilih keluar dalam unggahannya di Slack. "Jam saya berakhir di Twitter 1.0. Saya tidak ingin jadi bagian dari Twitter 2.0."

Seorang karyawan Twitter yang tersisa mengklaim, mengingat besarnya pengunduran diri pekan ini, platform media sosial itu diperkirakan akan segera hancur.

Seorang karyawan Twitter juga menyebut bahwa semua orang yang membuat Twitter jadi "luar biasa" pergi. "Akan sangat sulit bagi Twitter untuk pulih dari sini, tidak peduli seberapa keras upaya orang-orang yang tetap bertahan."

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Tagar RIP Twitter Bergema di Twitter

Sumber karyawan yang meminta anonimitas juga mengatakan, beberap tim teknis yang penting juga telah mengundurkan diri sepenuhnya atau paling tidak hampir seluruhnya.

Misalnya, tim yang memelihara core system libraries yang digunakan oleh setiap insinyur di perusahaan, tidak ada lagi setelah hari Kamis. Karyawan itu pun mengatakan Twitter tidak bisa dijalankan tanpa mereka.

Kekacauan yang terjadi di perusahaan pun membuat banyak pihak yang berasumsi bahwa platform media sosial itu tidak akan bertahan lama lagi.

Tagar RIP Twitter (#RIPTwitter) pun meramaikan linimasa di Twitter. Selain RIP Twitter, tagar Goodbye Twitter juga sempat ikut meramaikan perbincangan warganet di platform tersebut.

Berdasarkan pantauan, kebanyakan tweet tersebut berisi guyonan satir atau meme mengenai akhir Twitter, mengingat kondisi perusahaan yang saat ini banyak kehilangan pekerjanya.

Tidak hanya itu, beberapa di di antaranya juga berisi tweet pengguna yang menunjukkan rasa kesalnya terhadap Elon Musk. Sebab, ia dirasa telah membuat perubahan yang sangat berdampak pada operasional platform tersebut.

Sementara bagi warganet Indonesia, banyak yang bingung kemana lagi mereka akan mencurahkan uneg-unegnya.

 

3 dari 4 halaman

Ultimatum Elon Musk

Mundurnya sejumlah karyawan ini juga dianalisis oleh reporter Fortune Kylie Robison.

Dalam thread-nya, ia menuliskan, apabila laporan mengenai ratusan karyawan yang mengundurkan diri itu benar, jumlah karyawan di perusahan tersebut merosot tajam.

Ia memperkirakan jumlah karyawan Twitter turun hingga 88 persen sejak Elon Musk mengambil alih perusahaan.

Lalu, 25 persen di antaranya kemungkinan besar merupakan karyawan dengan visa kerja yang kemungkinan membuat mereka sulit untuk mencari pekerjaan baru.

Sebelumnya, Elon Musk dikabarkan memberikan ultimatum kepada karyawan Twitter yang masih bekerja di sana lewat sebuah email tengah malam. Isinya: pilih berkomitmen pada budaya "hardcore" di Twitter atau pergi dengan pesangon.

Dilaporkan The Washington Post, karyawan yang ingin tetap bekerja, diminta untuk menandatangani formulir daring dengan tenggat waktu hari Kamis pekan ini, pukul 5 sore waktu Timur.

Sementara jika karyawan menolak untuk menandatangani formulir itu, mereka akan dianggap keluar dan bakal menerima uang pesangon untuk tiga bulan. 

4 dari 4 halaman

Kerja Sangat Keras atau Keluar

Dalam emailnya, CEO Tesla itu juga mengatakan bahwa untuk membangun terobosan di "Twitter 2.0" dan berhasil di dunia yang makin kompetitif, karyawan harus sangat keras atau "extremely hardcore."

"Ini berarti bekerja berjam-jam dengan intensitas tinggi. Hanya kinerja luar biasa yang akan menjadi nilai kelulusan," kata Musk.

Dalam surat itu, Musk juga mengatakan Twitter akan lebih digerakkan oleh teknik. Selain itu, desain dan manajemen produk juga dinilai penting.

"Tetapi mereka yang menulis kode hebat akan menjadi mayoritas tim kita dan memiliki pengaruh besar," kata orang terkaya di dunia versi Forbes itu.

"Siapa pun yang belum melakukannya hingga pukul 17.00 ET besok (Kamis) akan menerima pesangon selama tiga bulan."

Ultimatum Elon Musk ini menambah serangkaian "drama" yang terjadi di balik layar perusahaan media sosial itu, setelah diambil alih oleh sang bos SpaceX beberapa waktu lalu.

(Dio/Isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.