TP Link Rilis Light Strip Berbasis WiFi untuk Percantik Suasana di Rumah

Liputan6.com, Jakarta - TP Link mengumumkan kehadiran Tapo L920-5 sebagai produk terbarunya untuk lini Tapo Light Series di pasar Indonesia. Sesuai kategorinya, lampu ini memiliki bentuk strip panjang yang bisa dipotong-potong dan bisa ditempatkan di mana saja.

Lampu ini memiliki 50 zona warna dengan 16 juta warna yang juga disinkronisasi iramanya mengikuti musik. Untuk mengendalikannya, pengguna dapat memakai aplikasi Tapo App.

"Light strip ini sangat cocok untuk beragam kebutuhan, seperti acara ulang tahun, kemeriahan hari raya atau tahun baru, atau sekadar mencari inspirasi karena sangat fleksibel dan dapat sangat mudah dikontrol melalui aplikasi Tapo App," tutur Marketing Manager TP-Link Indonesia, Yoshia dalam keterangan resmi, Minggu (5/6/2022).

Light strip ini dapat ditempatkan di belakang meja, TV, dapur, maupun di kamar tidur. Selain memilih pencahayaan, pengguna juga bisa menjadwalkan waktu nyala atau mati Tapo L920-5.

"Lampu strip Tapo ini memiliki panjang 5 meter dengan lebar stripnya 10 mm dan ketebalannya 3 mm, dan dilengkapi fitur kontrol jarak jauh, selotip 3M untuk merekatkan lampu ini di mana saja, dapat dipotong, dikontrol aplikasi, jadwal pencahayaan, pengatur waktu hidup/mati," tutur Yoshia melanjutkan.

Selain koneksi yang mudah dan instalasi yang mudah, light strip ini juga memiliki beberapa mode yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Sebagai contoh, ada away mode untuk membuat simulasi ada seseorang di dalam rumah, sehingga dapat menakuti tamu yang tidak diinginkan.

Lalu, ada pula preset for convenience yang memungkinkan pengguna untuk lebih mudah menemukan pencahayan favoritnya. Jadi, pengguna tinggal memilih preset yang sudah disiapkan untuk kegiatan tertentu, seperti menonton film.

Light strip ini didukung perlindungan eksternal dengan perawatan yang mudah dan masa pakai lebih lama berkat lapisan PU Coating. Lampu ini juga dapat langsung tersambung dengan WiFi yang ada di rumah, tanpa memerlukan hub atau peralatan tambahan.

Saat ini, Tapo L920-5 sudah bisa dibeli melalui official store TP-Link di sejumlah e-commerce Indonesia. Lampu ini dibanderol dengan harga Rp 409.000.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

IKEA mulai merambah industri perangkat smart home. Mereka akan bersaing dengan merk yang sudah lebih dulu berada di industri tersebut, seperti Amazon, Apple, Xiaomi, dan lainnya.

2 dari 5 halaman

Penuhi Permintaan Pasar ISP, TP-Link Rilis Submerek Aginet

Ilustrasi Internet, Wifi, Jaringan (Photo created by macrovector on Freepik)

Sebelumnya, TP-Link merilis submerek Aginet, sebuah solusi penyedia jasa internet (Internet Service Providers, ISP), lengkap dengan lini produk ISP di bawah Aginet.

TP-Link mengatakan bahwa kehadiran Aginet merupakan salah satu upaya perusahaan untuk memenuhi kebutuhan pasar ISP global yang semakin meningkat.

Cakupan produk dan layanan Aginet antara lain meliputi xPON, xDSL, akses Hybrid, akses WiFi, dan jaringan Mesh.

Bersamaan dengan peluncuran Aginet di Shenzhen, China, pada awal Januari 2022 lalu, Aginet pun telah memamerkan produk dan layanannya di ajang teknologi Consumer Electronics Show (CES) 2022 di Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat (AS) belum lama ini.

"Di bawah bendera Aginet, TP-Link akan merilis rangkaian produk dan solusi komprehensif, termasuk router WiFi, WiFi Whole Home Mesh, GPON OLT, router GPON WiFi, router modem VDSL, dan router 4G/5G," ujar Country Director TP-Link Indonesia Sterling Li, dikutip dari rilis pers pada Senin (24/1/2022).

3 dari 5 halaman

Fasilitas R&D

Ilustrasi Internet, Digital, Gaya Hidu Digital. Kredit: Nattanan Kanchanaprat via Pixabay

Li menuturkan bahwa perusahaan memiliki fasilitas R&D inovatif, manufaktur vertikal dengan jaminan kualitas, serta layanan pra dan purnajual.

"Pelanggan dan mitra Aginet telah menjadi bagian penting dari proses kami. Saat ini, kami memiliki cara baru untuk bekerja dengan Aginet melalui platform manajemen WiFi yang berfungsi penuh dan memiliki fitur lengkap," tutur Li.

Tak cuma itu, Li mengatakan bahwa Aginet juga membantu para ISP mengurangi on-site support dengan melakukan operasi, diagnostik, dan pemeliharaan dari jarak jauh.

"Semua ini memfasilitasi otomatisasi untuk mengurangi biaya operasional, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan meningkatkan fleksibilitas," kata Li.

4 dari 5 halaman

TP-Link Rilis Router Sekaligus Range Extender Archer C54 ke Pasar Indonesia

TP-Link Archer C54, Router Sekaligus Range Extender

Tidak hanya itu, pada tahun lalu, TP-Link juga merilis Archer C54 sebagai salah satu alternatif multi-mode router yang dapat digunakan sebagai range extender sekaligus access point.

"Archer C54 unik karena kemampuannya sebagai router dan sekaligus range extender dan access point. Dia juga memiliki banyak keunggulan dengan harga yang sangat terjangkau. Harganya hanya Rp200.000-an saja," kata Marketing Manager TP-Link Indonesia Yoshia.

Yoshia mengatakan, berkat sistem dual band, Archer C54 menawarkan kecepatan hingga 867 Mbps pada band 5GHz dan 300 Mbps pada band 2.4GHz.

Router ini dilengkapi dengan 4 antena dan teknologi Beamforming yang menghadirkan jangkauan Wi-Fi luas dan koneksi lebih andal, dengan 1× Fast Ethernet WAN Port dan 4× Fast Ethernet LAN Ports untuk menghubungkan perangkat langsung ke router.

TP-Link Archer C54 juga disebut sangat ideal untuk mendukung kegiatan daring sehari-hari seperti browsing, mengirimkan email, bermain game, download dengan kecepatan tinggi hingga video streaming pada resolusi 4K.

Spesifikasi lain dari Archer C54 termasuk teknologi MU-MIMO, yang meningkatkan efisiensi karena router mampu berkomunikasi dengan beberapa klien secara bersamaan.

Router ini juga menyertakan fitur Parental Controls untuk memantau dan mengontrol pemakaian internet anak-anak, dan Guest Network untuk menyediakan akses terpisah bagi tamu yang berkunjung dan untuk meningkatkan keamanan jaringan pribadi.

"Orang tua bisa memblokir konten atau membatasi waktu online [anak-anak]. Ini sangat penting bagi orang tua saat pandemi maupun nanti saat sudah tidak pandemi karena kita akan semakin banyak beraktivitas online," ujar Yoshia.

(Dam/Isk)

5 dari 5 halaman