Sukses

Google Pakai Nama Upside Down Cake untuk Android 14

Google mengungkap nama kode resmi untuk Android 14 adalah Upside Down Cake dan akan tersedia pada tahun 2023.

Liputan6.com, Jakarta - Google memang masih belum mengumumkan kapan Android 13 akan meluncur, namun bocoran nama untuk OS buatan perusahaan selanjutnya sudah beredar di internet.

Seperti diketahui, Google sering menggunakan berbagai nama kue, manisan, atau makanan penutup untuk OS Android buatan mereka.

Akan tetapi, nama makanan penutup ini hanya dipakai secara internal di perusahaan. Untuk versi global, Google memilih untuk menggunakan nomor seri, seperti Android 10, Android 11, Android 12, dan seterusnya.

Lalu bagaimana dengan Android 14, nama makanan atau kue apa yang akan dipakai untuk OS baru milik raksasa mesin pencari tersebut?

Mengutip Gizchina, Selasa (26/4/2022), Google mengungkap nama kode resmi untuk Android 14 adalah Upside Down Cake dan akan tersedia pada tahun 2023.

Adapun Upside Down Cake sendiri adalah kue yang dipanggan dengan adonannya menutupi susunan buah (seperti nanas), dan disajikan dengan sisi buah menghadap ke atas.

Disebutkan, nama Upside Down Cake untuk Android 14 ini diketahui lewat kode Android Open Source Project (AOSP).

Walau masih terlalu dini untuk membahas tentang Android 14, hal ini dapat menjadi informasi jelas Google saat ini sudah memulai pengembangan untuk OS terbaru miliknya tersebut.

Sebelumnya, Google menggunakan kue Tiramisu untuk Android 13 dan Android 12 disebut Snow Cone.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Fitur di Android 13

Android 13 (Foto: Android Police)

Sejumlah vendor smartphone Android masih berjuang untuk membawa Android 12 ke perangkat masing-masing.

Meski penetrasi update Android 12 ke berbagai perangkat masih belum masif, Google sudah menghadirkan program developer preview untuk sistem operasi terbarunya, Android 13. Terbaru, perusahaan baru saja merilis versi developer preview 2 dari OS ini.

Seiring berjalannya waktu, versi beta pertama akan muncul pada April atau Mei tahun 2022 ini. Diperkirakan, kehadiran versi beta pertama Android 13 akan dirilis setelah Google I/O. Google sebelumnya mengumumkan kehadiran Android 13 sekitar Agustus, September, atau Oktober.

Terlepas dari itu, mengutip laporan Gizchina, Senin (21/3/2022), pengembang dan penguji terus menemukan fitur baru di OS Android 13 ini.

Salah satu peningkatannya adalah, Google meningkatkan masa baterai perangkat yang menjalankan Android 13. Nantinya akan ada sebuah resource bernama "Battery Resource Utilization" alias utilisasi sumber daya baterai. Isinya adalah:

- Pembaruan aturan ketika sistem menempatkan aplikasi-aplikasi pengguna di bagian "dibatasi" atau restricted di App Standby Bucket

 

3 dari 4 halaman

Notifikasi Jika ada Aplikasi Kuras Baterai

Logo Android Marshmallow. Foto: Akun Twitter David Burke

- Batasan baru pada pekerjaan yang bisa dilakukan aplikasi, ketika pengguna menempatkan aplikasi dalam status "dibatasi" untuk penggunaan baterai di latar belakang.

- Sistem notifikasi baru yang memperingatkan pengguna tentang penggunaan baterai berlebihan di latar belakang dan layanan di latar depan yang berjalan terlalu lama.

Dengan Android 13, sistem akan memantau berbagai aspek perilaku latar belakang aplikasi, yang bisa menguras baterai.

Selain itu, Android 13 juga akan mencegah aplikasi menguras baterai, jika si pengguna tidak memakai aplikasi tersebut selama 8 hari. Sistem nantinya juga akan memeriksa elemen latar depan, seperti layanan latar depan.

 

4 dari 4 halaman

Tengah Dikembangkan

Ilustrasi Smartphone Android, Gadget. Kredit: Pexels via Pixabay

Layanan latar depan merupakan layanan yang menjalankan operasi yang perlu diperhatikan oleh pengguna. Layanan latar depan memiliki notifikasi yang tertaut dengan berbagai kegiatan yang dilakukan.

Dalam hal ini, misalnya aplikasi pelacakan kebugaran, karena si perangkat sedang mengenali mode workout. Selain itu, pemutar multimedia dengan layanan latar depan yang mungkin menampilkan hal-hal seperti lagu sedang diputar.

Beberapa bulan mendatang, Google mungkin meningkatkan fitur ini seiring dengan pengembangan Android 13.

Tentunya menarik melihat bagaimana fitur pendeteksi baterai yang terkuras ini bekerja, nantinya jika pengguna terganggu dengan aplikasi yang menguras baterai, bisa saja mereka menghapus aplikasi yang dimaksud.

(Ysl/Tin)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.