Sukses

Kemkominfo Targetkan Latih 50 Ribu Talenta Digital untuk Hilirisasi Ekonomi Digital

Menurut Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Kementerian Kominfo, Hary Budiarto, upaya ini sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo.

Liputan6.com, Jakarta - Kemkominfo (Kementerian Komunikasi dan Informatika) menargetkan melatih 50 ribu warga di lima kota. Program pelatihan ini ditujukan untuk masyarakat terutama pelaku UMKM, lulusan pendidikan tinggi, profesional, dan aparatur sipil negara (ASN).

Menurut Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Kementerian Kominfo, Hary Budiarto saat pembukaan TalenTalks Event Aga Kareba, program ini sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo mengenai Indonesia harus masuk dalam transformasi digital.

"Ada lima arahan yang harus dilaksanakan untuk hilirisasi ekonomi digital di Indonesia dan Kementerian Kominfo menyiapkan program akselerasi," tuturnya dalam siaran pers yang diterima, Senin (21/6/2021).

Lebih lanjut Hary menuturkan, lima kota yang akan menjadi lokasi pelatihan dalam mendorong transformasi digital ini adalah Denpasar, Makassar, Medan, Semarang, dan Solo. Kelima kota itu akan menjadi contoh untuk kemudian dilakukan di kota lain pada tahun depan.

Rencananya, ada sekitar 20 kota per tahun agar bisa mengakselerasi masyarakat masuk ke dunia digital. Adapun upaya akselerasi ini dilatarbelakangi dengan hasil program Digital Talent Scholarship selama dua tahun terakhir.

"Dari data statistik peserta Program Digital Talent Scholarship (DTS) kebanyakan berasal dari Jawa dan Sumatera. Agar lebih merata menjangkau masyarakat Indonesia, Kominfo mengambil langkah melakukan pelatihan kepada masyarakat secara langsung, yang kita awali dengan lima kota ini," tutur Hary menjelaskan.

Hary juga mengatakan, keterlibatan pemerintah daerah dan pengusaha lokal turut menjadi kunci dalam pembentukan talenta digital yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi. Untuk itu, dia mengatakan Kemkominfo melibatkan pemerintah daerah, perguruan tinggi, dan pengusaha lokal dalam upaya percepatan ini.

Kemkominfo menargetkan dapat melatih 6.500 ibu rumah tangga, pegiat Karang Taruna, dan masyarakat umum di setiap kota melalui program ini. Selain itu, ada 3.000 orang alumni perguruan tinggi dan profesional untuk peningkatkan kemampuan, sekaligus 500 pimpinan ASN beserta perangkat pemerintah.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Cegah Penularan Covid-19, Kementerian Kominfo Kembali Terapkan WFH

Di sisi lain, Kemkominfo (Kementerian Komunikasi dan Informatika) memastikan kembali menerapkan WFH (Work from Home) secara penuh bagi seluruh pimpinan dan pegawai yang ada berkantor di Jalan Merdeka Barat No.9, Jakarta. Informasi ini diketahui langsung dari juru bicara Kemkominfo, Dedy Permadi.

Menurut Dedy, penerapan WFH ini dilakukan sebagai langkah pencegahan penularan Covid-19 di lingkungan kerja. Adapun penerapan WFH di lingkungan Kemkominfo ini akan diberlakukan selama tujuh hari kerja, dimulai sejak 17 Juni 2021.

"Pola kerja hybrid (WFH secara bergantian) akan diterapkan kembali mulai tanggal 28 Juni 2021 dan akan terus dilakukan evaluasi secara berkala. Kebijakan ini diambil sebagai respon terhadap peningkatan kasus positif Covid-19 di lingkungan kerja Kominfo," tutur Dedy dalam siaran pers yang diterima, Sabtu (19/6/2021).

3 dari 3 halaman

Layanan Publik Tetap Berjalan

Lebih lanjut Dedy menuturkan, selama berlakunya kebijakan ini, seluruh pimpinan dan pegawai Kemkominfo tetap bekerja dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Untuk itu, dia memastikan seluruh aktivitas layanan publik, termasuk proses perizinan tetap berjalan dan dapat diakses publik.

"Kominfo mengimbau seluruh instansi dan masyarakat untuk memperketat penerapan protokol kesehatan, termasuk di lingkungan kerja, untuk menekan penyebaran Covid-19," ujar Dedy menutup pernyataannya.

Sebagai informasi, pada Agustus 2020, Kemkominfo juga sempat menutup kantor sementara waktu dan memberlakukan WFH. Kebijakan WFH ini diambil karena ada beberapa pegawainya yang positif Covid-19.

(Dam/Ysl)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini