Sukses

Data Scientist Andal Masih Langka di Indonesia

Riset KPMG menilai Data Scientist diprediksi akan berkembang selama 10-20 tahun ke depan.

Liputan6.com, Jakarta - Dalam perkembangan digital di berbagai sektor, profesi data scientist ternyata masih dibutuhkan di banyak perusahaan.

Bahkan, menurut riset perusahaan akuntan internasional KPMG, data scientist diprediksi akan berkembang hingga 10-20 tahun kedepan.

Kendati demikian, CEO Pacmann AI, Adityo Sanjaya. menilai masih ada kesenjangan antara kebutuhan industri dengan ketersediaan data scientist.

Salah satu alasannya adalah keterbatasan pendidikan formal terkait profesi ini di Indonesia.

Padahal, kata dia, untuk menjadi data scientist yang andal, diperlukan pemahaman mendalam tentang lintas keilmuan, yakni matematika, statistik, pemrograman, dan domain knowledge yang bersangkutan.

Data Scientist yang dicari oleh industri itu yang punya pemahaman mendalam. Saya berani bilang, data scientist yang benar-benar memenuhi kriteria tersebut di Indonesia belum terlalu banyak,” katanya dalam keterangan resmi yang diterima, Senin (28/6/2021).

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Durasi Belajar

Menyikapi hal ini, Adityo mengatakan, untuk mencetak data scientist yang ideal membutuhkan waktu belajar yang cukup lama.

“Untuk bisa punya pemahaman mendalam, belajarnya enggak bisa buru-buru. Makanya, kelas Data Science kami di Pacmann AI durasi belajarnya bisa sampai setahunan," ungkapnya.

Kendati demikian, pelaksanaan belajar pada masa sekarang seperti Massive Open Online Course (MOOC) atau metode daring memiliki tantangannya sendiri.

Misalnya, kendala teknis seperti koneksi internet hingga kelelahan karena terlalu lama menatap layar.

 

3 dari 3 halaman

Solusi

Menyikapi hal ini, Adityo menilai salah satu solusi dalam pembelajaran daring yakni dengan interaksi pengajar dan siswa.

"Terutama untuk belajar Data Science, siswa perlu banyak berlatih mengerjakan kasus atau proyek Data Science agar kemampuannya semakin terasah dan siap menghadapi kasus-kasus nyata di industri," tuturnya.

Sebagai Informasi, Pacmann AI menyediakan kelas data science dengan kurikulum non-degree program.

"Kurikulum Non-Degree Program ini terdiri dari paket kelas dengan materi mendalam yang bisa dibilang setara dengan kurikulum Data Science di kampus-kampus ternama dunia. Jadi kami yakin, lulusan kami bisa diserap dan bersaing di industri," tutupnya.

(Rif/Isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.