Sukses

Ini yang Harus Dilakukan Pengguna Setelah Terjadi Pelanggaran Data

Kaspersky mengungkap, hal di bawah ini perlu dilakukan pengguna setelah terjadinya pelanggaran data agar tidak jadi korban dalam pencurian finansial.

Liputan6.com, Jakarta - Insiden kebocoran data pribadi pengguna kembali ramai terjadi. Hal ini sekaligus menyoroti bagaimana dampak pelanggaran data telah melampaui batas waktu dan memberikan pelajaran berharga, apa yang hilang akan hilang selamanya.

Kaspersky dalam tanggapannya terhadap insiden pelanggaran data yang terjadi baru-baru ini menyebut, data yang didapatkan memungkinkan penjahat siber meluncurkan beberapa serangan siber.

Adapun serangan siber yang bisa dilancarkan berbentuk penipuan phishing, serangan rekayasa sosial, hingga membobol sistem TI organisasi untuk menyebarkan ransomware.

Apalagi, data yang didapatkan meliputi nomor telepon, ID pengguna, nama lengkap, dan alamat email.

General Manager Kaspersky untuk Asia Tenggara, Yeo Siang Tiong, mengatakan, dari keamanan siber membutuhkan kerja sama dari seluruh pihak dalam meminimalisasi pelanggaran data. Selain itu menurutnya, konsumen harus proaktif untuk meminimalisasi dampak pelanggaran data ini.

Yeo juga memaparkan langkah yang perlu dilakukan pengguna setelah pelanggaran data terjadi.

"Selain mengubah kata sandi dan menjalankan solusi antivirus yang efektif, Anda juga perlu mengetahui tindakan setelah identitas tercuri," kata Yeo, dalam keterangan Kaspersky yang diterima Selasa (6/4/2021).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Cegah Pelaku Lakukan Pencurian Lebih Lanjut

Menurutnya dengan mengetahui tindakan lanjutan setelah identitas tercuri akan membantu mencegah pelaku kejahatan siber mengeksploitasi data lebih lanjut.

"Setelah menemukan akses tidak sah ke akun pribadi, segera hubungi penyedia layanan dan berikan penjelasan lengkap kepada mereka. Dengan demikian, Anda tidak perlu bertanggung jawab atas apa pun yang terjadi," kata Yeo.

"Ketika data pribadi lama kembali muncul secara online, pengguna bisa menghindari konsekuensi jangka panjang dari pencurian identitas dengan cara memantau aktivitas keuangan, mngingat ini masih menjadi target utama bagi banyak pelaku kejahatan siber," katanya.

3 dari 3 halaman

Komunikasi Pelaku Bisnis

Dalam kesempatan ini, Yeo juga mengungkap pandangan Kaspersky dari sudut pandang bisnis. Menurutnya, komunikasi perusahaan menjadi kunci penting.

"Mengapa penting, karena dengan pemilihan juru bicara yang tepat dapat memandu para pelanggan untuk memperoleh informasi yang cepat dan akurat dan membantu organisasi mendapatkan kepercayaan dan menyampaikan kembali niat baik mereka kepada publik secepat mungkin," tutur Yeo.

Bagi bisnis, sangat penting untuk mempertahankan keberlangsungan rencana bisnis dengan memastikan tiap kerentanan telah ditambal dan melakukan update software untuk mencegah pelanggaran data lebih lanjut.

(Tin/Ysl)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini