Sukses

Facebook Setop Pakai Nomor Telepon Pengguna

Facebook tak akan lagi memakai nomor telepon pengguna untuk autentikasi dua tahap (two-factor authentication) dan rekomendasikan teman.

Liputan6.com, Jakarta - Facebook tak akan lagi memakai nomor telepon pengguna untuk autentikasi dua tahap (two-factor authentication) dan rekomendasikan teman.

Mengutip laman Android Central, Rabu (25/12/2019), perubahan ini dilakukan Facebook setelah regulator telekomunikasi AS FTC memberi sanksi denda sebesar USD 5 miliar ke Facebook.

Denda ini merupakan sanksi atas pelanggaran privasi pengguna di awal tahun 2019. Sebagai bagian dari penyelesaian kasus pelanggaran privasi, Facebook juga diwajibkan untuk meningkatkan perlindungan privasi penggunanya.

Dengan demikian, perubahan terbarunya adalah tentang penghapusan pemakaian nomor telepon untuk memberi rekomendasi teman.

Pada pekan ini, Facebook menerapkan penghapusan nomor telepon di Ekuador, Ethiopia, Pakistan, Libya, dan Kamboja.

Selanjutnya penghapusan nomor telepon pengguna untuk negara-negara lainnya berlaku efektif mulai awal tahun depan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Hanya Berdampak ke Pengguna Baru

Sayangnya, kebijakan ini hanya akan berdampak kepada pengguna baru yang menerapkan autentikasi dua tahap.

Para pengguna lama akan diminta untuk menghapus nomor mereka yang terhubung dengan Facebook dan menambahkannya lagi.

Sekadar informasi, autentikasi dua tahap atau 2FA merupakan metode terbaik untuk mengamankan akun online milik pengguna. Seiring berjalannya waktu, pengguna terus diingatkan alasan mereka harus memakai metode ini pada tiap layanan online mereka.

3 dari 3 halaman

Penyalahgunaan

Yang sangat disayangkan, meskipun otentikasi keamanan dua tahap ini dimaksudkan untuk mengamankan akun dan melindungi privasi pengguna, Facebook justru menyalahgunakannya untuk hal lain, yakni untuk merekomendasikan teman (meningkatkan layanan).

Parahnya, Facebook diam-diam melakukan praktik ini dan baru berhenti setelah regulator mengetahuinya dan meminta untuk menghentikan praktik ini.

(Tin/Why)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini