Sukses

CitCall Tawarkan Layanan OTP Lebih Efisien Berbasis Panggilan Telepon

Alih-alih mengirimkan SMS, CitCall melakukan missed call ke nomor pengguna yang bersangkutan untuk melakukan verifikasi.

Liputan6.com, Jakarta - One Time Password atau lebih dikenal sebagai OTP merupakan salah satu metode yang banyak digunakan untuk melakukan verifikasi ketika memasang atau mendaftar layanan baru. Varian OTP yang paling umum berbentuk SMS yang valid untuk jangka waktu tertentu.

Melihat hal ini sebagai potensi, startup lokal CitCall menghadirkan layanan OTP berbasis panggilan. Jadi, alih-alih mengirimkan SMS, CitCall melakukan missed call ke nomor pengguna yang bersangkutan.

"OTP dengan format missed call lebih efisisen dari segi biaya. Bisa hemat sekitar 75 persen ketimbang SMS," kata Joel Kereh, pendiri CitCall saat berbincang dengan Tekno Liputan6.com, di Tech in Asia Regional Conference 2019 di Jakarta Convention Center, Selasa (8/10/2019).

Joel menyebut, biaya yang dibebankan untuk satu SMS OTP umumnya berkisar antara Rp400 hingga Rp500. Namun, layanan OTP berbasis missed call yang dia tawarkan hanya membebankan tarif Rp165 per panggilan.

"Selain itu, OTP berbasis missed call enam puluh persen lebih reliabel daripada OTP berbasis SMS. Kalau SMS, kadang suka enggak masuk (ke nomor pengguna)," ujar Joel lebih lanjut.

Joel Kereh, pendiri startup lokal CitCall. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Keputusan Joel untuk terjun menekuni bisnis ini antara lain didorong oleh keinginannya untuk bisa berkontribusi di bidang keamanan siber yang menunjang visi pemerintah memajukan ekonomi digital.

"Salah satu pilar penting digital economy kan cyber security. Saya ingin cost untuk cyber security ini lebih murah supaya bisa dijangkau oleh banyak startup lokal," tutur Joel menutup penjelasannya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Jakarta Jadi Tuan Rumah Konferensi Regional Tech in Asia 2019

Berlokasi di Jakarta Convention Center, Tech in Asia Conference digelar pada 8 dan 9 Oktober 2019, serta diprediksi menarik perhatian sekitar enam ribu pengunjung dari berbagai kalangan seperti investor, para eksekutif, media lokal maupun internasional, dan komunitas teknologi.

Dalam konferensi yang akan berlangsung selama dua hari ini, pembicara dari perusahaan maupun startup teknologi terkemuka akan berbagi wawasan yang sangat bermanfaat tentang bagaimana membawa inovasi teknologi ke tingkat selanjutnya. Beberapa pembicara yang akan hadir antara lain:

  • Joint Head, Investment Group, Temasek International - Rohit Sipahimalani
  • Managing Director PT Google Indonesia - Randy Jusuf
  • CEO OVO - Jason Thompson
  • Founder dan CEO Tokopedia - William Tanuwijaya
  • CEO Bukalapak - Achmad Zaky

Dengan lebih dari 50 sesi, Tech In Asia Conference akan menghadirkan 4 stages, yang terdiri dari 1 Main Stage dan 3 Expert Stage.

Main Stage akan diisi oleh para pembicara yang ahli dalam bidang masing-masing, serta membahas mengenai apa saja yang menjadi tantangan bagi industri teknologi di masa mendatang. Sementara itu Expert Stage akan membahas mengenai berbagai macam solusi bisnis terbaik saat ini.

 
3 dari 3 halaman

Topik

Tech In Asia Conference akan mencakup beberapa topik berikut, antara lain:

  • Marketing & Branding
  • Growth & Expansion
  • Sales & Revenue
  • Product & Tech
  • People & Talent
  • Into Asia Market
  • Financial & Fund Management
  • Creativity in Tech
  • Research & Analytics
  • Legality & Regulation

Tech In Asia Conference diharapkan bisa menjadi katalis yang dapat memfasilitasi para penggiat startup dan teknologi untuk tumbuh dan meningkatkan bisnis di Indonesia dan Asia. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi conference.techinasia.com. 

(Why/Isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini