Sukses

Momo Challenge Masih Gentayangan, YouTube Kids Kena Getahnya

Ada beberapa video yang ternyata menghadirkan cuplikan wajah mengerikan Momo, di antaranya seperti serial TV Peppa Pig, serta video walkthrough gim Minecraft.

Liputan6.com, Jakarta - Masih ingat dengan Momo Challenge? Ya, tantangan yang sempat viral pada akhir 2018 tersebut, adalah tantangan yang mengajak orang-orang untuk melukai diri sendiri hingga bunuh diri.

Mirisnya, tantangan anak-anak sebagai korbannya, tantangan tersebut diketahui sudah memakan korban di Argentina.

Nah, belum lama ini Momo Challenge dilaporkan masih 'bergentayangan'.

Dikutip laman Mirror pada Kamis (28/2/2019), video Momo Challenge ternyata menyusupi platform YouTube dan YouTube Kids.

Ada beberapa video yang ternyata menghadirkan cuplikan wajah mengerikan Momo, di antaranya seperti serial TV Peppa Pig, serta video walkthrough gim Minecraft.

Cuplikan tersebut menghadirkan boneka Momo dengan mata besarnya dan mengajak orang-orang untuk menge-add kontak WhatsApp dia.

Video ini tentu sangat meresahkan, karena jika korban menge-add si 'Momo', mereka akan diberikan foto-foto mengerikan dan ancaman yang menantang mereka untuk melukai diri, hingga bunuh diri.

Pihak sekolah dan kepolisian juga telah memperingati orangtua untuk waspada dengan anak-anaknya saat membuka YouTube Kids.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Viral, Momo Challenge Desak Orang untuk Bunuh Diri

Momo Challenge, sebuah tantangan untuk melakukan bunuh diri membuat gelisah banyak orang di beberapa negara.

Tantangan tak masuk akal ini dilaporkan beredar di berbagai negara sejak beberapa pekan belakangan, termasuk melalui WhatsApp.

Dilansir Fox News, Senin (6/8/2018), Momo Challenge merupakan tantangan viral yang meminta orang-orang menghubungi sebuah kontak melalui WhatsApp, yang berujung mendesak mereka menyakiti diri sendiri atau melakukan bunuh diri.

Tantangan ini dinilai serupa dengan "Blue Whale Challenge", yang memicu sejumlah laporan bunuh diri di Rusia dan Amerika Serikat (AS).

Buenoss Aires Times melaporkan, pihak kepolisian di Argentina saat ini tengah menginvestigasi hubungan Momo Challenge dengan tindakan bunuh diri yang dilakukan seorang anak perempuan 12 tahun di distrik Escober.

Anak perempuan itu merekam aktivitasnya sebelum menggantung diri di pohon halaman belakang keluarganya. Pihak berwenang menduga seseorang telah mendorongnya untuk melakukan bunuh diri.

Menurut laporan The Sun, pihak kepolisian sejumlah negara tengah menyuarakan keprihatinan mereka terhadap tantangan tersebut. Momo Challenge digambarkan mirip dengan "Blue Whale Challenge", yang diyakini merupakan sebuah kelompok media sosial yang mendorong orang melakukan bunuh diri.

"Momo" yang disebut dalam tantangan ini digambarkan sebagai seorang perempuan muda dengan mata besar menonjol dan berambut hitam. Sosok perempuan yang dalam tantangan ini diambil dari karya seniman boneka Jepang, Midori Hayashi.

Orang-orang diimbau untuk tidak menanggapi pesan terkait Momo Challenge, karena dinilai akan membahayakan keselamatan. Momo Challenge ini viral di WhatsApp dan menargetkan remaja.

3 dari 3 halaman

Dimulai dari Grup Facebook

Kepolisian Meksiko mengatakan, "Momo" dimulai dari sebuah grup Facebook yang mendorong orang-orang berkomunikasi dengan nomor telepon tak dikenal.

Computer Crime Investigators dari Tobasco, Meksiko, memperingatkan bahwa "Momo" adalah tantangan baru yang menargetkan anak-anak dan orang muda.

Oleh sebab itu, investigator kriminal teknologi itu pun mengimbau orang-orang untuk tidak berbicara dengan orang asing.

"Di jejaring sosial, gambar perempuan yang menakutkan sedang beredar. Mereka memanggilnya "Momo" dan mengundang orang-orang untuk menulis kepadanya melalui WhatsApp," tulis investigator tersebut dalam sebuah pernyataan.

"Momo" mengancam akan muncul di malam hari atau memberikan kutukan jika orang-orang tidak menanggapi pesannya.

Para penjahat kriminal, kata pihak kepolisian Meksiko, bisa menggunakan tantangan tersebut untuk mencuri informasi pribadi, bahkan menghasut orang-orang melakukan bunuh diri atau kekerasan.

Menanggapi tantangan yang menggelisahkan banyak orang ini, pihak WhatsApp mengaku sangat peduli dengan keselamatan para pengguna.

"Sangat mudah untuk memblokir nomor telepon dan kami mendorong pengguna untuk melaporkan pesan yang bermasalah kepada kami, sehingga kami bisa mengambil tindakan," ungkap juru bicara WhatsApp melalui sebuah pernyataan.

(Jek/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.