Sukses

Catat, Ini Deretan Kerugian yang Kamu Dapat Jika Beli Smartphone BM

Banyak sekali kerugian yang bisa mengintai pengguna smartphone black market di masa mendatang, terlebih kalau perangkat tersebut digunakan sehari-hari.

Liputan6.com, Jakarta - Sudah jadi hal umum kalau smartphone dengan label 'BM' atau black market, punya keunggulan dari sisi harga yang murah. Namun, nyatanya tidak selalu yang murah itu baik.

Pasalnya, banyak sekali kerugian yang bisa mengintai pengguna smartphone black market di masa mendatang, terlebih kalau perangkat tersebut digunakan sehari-hari.

Karenanya, berikut kami suguhkan deretan kerugian jika kamu beli smartphone black market, sebagaimana daftarnya dilansir dari Merdeka pada Kamis (15/11/2018).

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

1. Klaim Garansi Ribet

Berbeda dengan smartphone yang bergaransi resmi, smartphone black market biasanya diberi garansi oleh si penjual langsung.

Meski tidak semua smartphone black market rusak saat diterima, kamu mesti mempertimbangkan faktor garansi ini. Hal ini karena pembeli berpotensi sulit mengklaim garansi alias garansinya ribet untuk diklaim.

Sementara, klaim garansi untuk smartphone resmi cukup mudah. Kamu tinggal datang ke pusat servis resmi, menunjukkan kerusakan dan nota pembelian serta kartu garansi dan smartphone-pun bakal diperbaiki atau diganti.

3 dari 5 halaman

2. Waktu Garansi Singkat

Smartphone bergaransi resmi biasanya mendapatkan garansi setidaknya satu tahun. Ada juga yang digaransi selama dua tahun setelah pembelian.

Lain halnya dengan smartphone black market yang hanya digaransi seminggu atau sebulan.

Dengan masa garansi singkat, pemilik sudah pasti akan kerepotan saat smartphone-nya rusak meskipun baru saja dibeli. Mau tak mau, saat smartphone black market kamu bermasalah, kamu tak bisa lagi mengklaim garansi kepada si penjual.

4 dari 5 halaman

3. Kerusakan Hardware Tak Diketahui

Smartphone black market tidak diketahui pasti kondisinya. Bisa saja terlihat baik fisiknya tetapi sebenarnya mengalami kerusakan, misalnya pada layar yang bergaris.

Minimnya pengecekan kualitas seperti yang dilakukan pada smartphone resmi membuat kita tidak tahu bagaimana kualitas produk yang sesungguhnya.

5 dari 5 halaman

4. Aksesori Abal-Abal

Smartphone bergaransi resmi biasanya dibekali aksesori original dari produsen. Lain lagi dengan smartphone black market, yang mungkin hadir dengan sejumlah aksesori palsu.

Mungkin, ada juga penjual yang memberi pilihan untuk membeli secara ecer ataupun lengkap dengan aksesori, dan pembeli harus menambah biaya tambahan.

Dari semua aksesori yang diberikan, tentu yang paling berbahaya jika ternyata KW adalah charger. Pasalnya, jika charger bermasalah, urusannya dengan baterai yang merupakan faktor esensial di smartphone. Kita harus ingat kalau banyak sekali kasus smartphone meledak ketika diisi daya.

Reporter: Indra Cahya

Sumber: Merdeka.com

(Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.